Berita Virus Corona
TKI Cilacap Butuh Masker di Hongkong, Judy Minta Bantuan Pemkab Tapi Belum Direspon
Sampai saat ini Pemkab Cilacap belum memberi kabar kapan akan mengirim bantuan masker untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Cilacap di Hongkong.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Pemkab Cilacap tak kunjung mengirim bantuan masker kepada warganya di Hongkong.
Padahal permintaan bantuan itu sudah disampaikan lewat surat maupun media sosial.
Bahkan, Pemkab Ponorogo, Magetan, Banyuwangi, Batang, dan beberapa kabupaten lain, kiriman bantuan masker sudah sampai di KJRI Hongkong.
Sampai saat ini Pemkab Cilacap belum memberi kabar kapan akan mengirim bantuan masker untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Cilacap di Hongkong.
• PSCS Cilacap Vs Persib Bandung - Lanus Japan Fasilitas Armada Gratis Nonton Laga Uji Coba
• Jatuh Bangun Kiper PSIS Semarang di Lapangan Rumput Sintesis, Joko Ribowo: Susah Buat Tumpuan
• Kecelakaan Flyover Manahan, Polresta Surakarta Ingatkan Lagi Batas Kecepatan Maksimal 40 Km/jam
Koordinator Forum Komunitas Warga Cilacap di Hongkong, Sri Martuti atau akrab diapanggil Judy itu kecewa terhadap pasifnya Pemkab Cilacap.
Judy menilai, pemerintah kurang peka dalam memberikan perlindungan kepada warganya yang saat ini terancam dengan virus corona atau Covid-19.
Judi menerangkan secara Letak geografis, Hongkong sangat dekat dengan pusat pendemi di Wuhan Mainland, China.
Sedangkan akses keluar masuk Hongkong-China sangat mudah.
Sehingga membuat penyebaran virus ini menjadi semakin cepat.
"Masker adalah satu satunya cara kami dalam melindungi diri."
"Sementara kami tidak bisa mendapatkan masker tersebut," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (17/2/2020).
Menurut Judy, stok masker di Hongkong terbatas dan harganya pun sudah tidak terjangkau oleh TKI.
Maka dari itu, TKI dari beberapa daerah meminta bantuan langsung ke pemerintah daerah atau provinsi masing-masing agar mendapat bantuan masker.
"Kami meminta bantuan kepada Pemkab Cilacap karena kami memang benar-benar terdesak. Pemkab pun terkesan lambat meresponsnya," tambah Judy.
• PSIS Semarang Cari Lawan Sepadan, Liluk: Kami Belum Puas, Minimal Sekali Lagi Uji Coba
• Menyoal Pembebastugasan Dosen Unnes, Awaludin Marwan Singgung Sakralnya Kebebasan Akademik
• Kecelakaan PRT Semarang, Kedua Tangan Susi Diamputasi, Tersengat Listrik Saat Ambil Jemuran
Judy menuturkan, beberapa pemerintah daerah seperti Pemkab Trenggalek, Batang, Magetan malah sudah mengirim bantuan masker tanpa diminta oleh warganya.