Berita Bisnis
Harga Gula Pasir Merangkak Naik di Kota Semarang, Disperindag Jateng: Keterlambatan Giling Tebu
Kepala Disperindag Jateng, Muhammad Arif Sambodo tak menampik kenaikan harga gula pasir yang terasa sejak Januari tahun ini.
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga gula pasir mengalami peningkatan dalam beberap hari terakhir ini.
“Iya sekarang ini harga gula pasir sedang meningkat, saya jual Rp 14,5 ribu per kilogram."
"Harga awalnya atau sebelumnya Rp 12 ribu per kilogram,” tutur Wal, pedagang sembako di Pasar Bulu Semarang, Senin (24/2/2020).
• Mas Bas Enggan Disebut Kolektor, Pernah Tolak Kaset Pita Komplet Bergenre Rock Ditukar Honda Vario
• Penertiban Aset KAI di Ambarawa, Krisbiyantoro Sebut Sugiarta Sering Hambat Penertiban
• Video Walikota Semarang Lantik PNS Baru
Dikatakannya, kenaikan harga tersebut tidak membuat penjualannya menurun.
Karena gula merupakan kebutuhan pokok yang digunakan masyarakat sehari-hari.
Hal sama juga dirasakan Dewi, pemilik toko sembako di Pasar Karangayu Semarang.
“Rata-rata semua kenaikannya sama, saya juga jual Rp 14,5 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 12,5 ribu,” ungkap Dewi.
Lalu Wima, pedagang sembako di Pasar Jati Banyumanik Semarang, juga mengalami hal serupa.
Sebelumnya gula pasir di warung miliknya awalnya Rp 13,5 ribu per kilogram.
Saat ini mengalami kenaikan harga menjadi Rp 14,5 ribu per kilogram.
Dari ketiga warung sembako di pasar di Kota Semarang tersebut, mereka sama-sama mengungkapkan kenaikan harga ini sudah terjadi sekira 1 bulan terakhir ini.
Ketiganya pedagang itu mengatakan, pembeli gula pasir memaklumi dengan adanya kenaikan harga, asalkan persediaan tetap ada.
• Modus Baru Pelaku Edarkan Ganja di Jateng, Pasang Stiker Mirip Mobil Patroli, Kelabui Polisi
• Tanggul Sungai Bodri Kendal Terancam Jebol, 50 Meter Ambles Cuma Sisakan Gronjong
• Bajigur! Teriak Perempuan dalam Video Saat Plafon Mall Malioboro Yogyakarta Ambrol
Ditemui di kantornya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Muhammad Arif Sambodo tak menampik kenaikan harga gula pasir yang terasa sejak Januari tahun ini.
Kenaikan ini berlaku secara nasional, tidak hanya di Jawa Tengah.
“Menurut Kementerian Pertanian (Kementan), diakibatkan adanya keterlambatan giling tebu."
"Karena musim kering yang terlalu panjang di tahun lalu, menjadi faktor harga gula pasir meningkat,” ucap Arif kepada Tribunjateng.com, Senin (24/2/2020).
Ditambahkannya, hal tersebut membuat musim giling yang semestinya berlangsung pada Januari hingga Februari, mengalami kemunduran hingga dua bulan.
Selain itu, dengan adanya kelangkaan gula pasir menyebabkan munculnya persetujuan impor (PI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Hanya saja PI yang dikeluarkan mengalami keterlambatan dikarenakan perlunya perhitungan terlebih dahulu sebelum melakukan impor.
Agar waktu kedatangan gula pasir impor tidak bertabrakan dengan masa panen gula pasir lokal.
• Gantikan Bruno Silva dan Wallace Costa, Laga Perdana PSIS Semarang, Dragan Tunjuk Pemain Ini
• Persijap Jepara Belum Puas, Rencanakan Dua Kali Lagi Uji Coba, Pekan Depan Lawan Martapura FC
• Video Komplotan Pencuri Bobol Rumah Kosong Ditembak Polisi
“Sekira 17 Februari 2020 sudah keluar PI, sekira 495 ribu ton."
"Dengan harapan para importir dapat membantu penyebaran gula pasir ke pasar ritel atau pasar raya,” tambahnya.
Arif juga mengatakan, persediaan gula pasir lokal sejauh ini masih ada hanya persentase ketersediaannya yang tidak terlalu tinggi.
Sehingga harus diimbangi dengan melakukan impor gula pasir tersebut.
Ia meminta kepada satgas pangan untuk melakukan pantauan.
Tujuannya agar tidak ada importir, distributor, ataupun pedagang yang mengambil keuntungan dengan mematok harga tinggi untuk gula pasir.
“Insya Allah ke depannya harga gula pasir akan dapat turun secara bertahap,” tuturnya.
Mengingat sebentar lagi akan mendekati bulan puasa, pihaknya juga ingin menjaga kondusivitas harga bahan pangan untuk masyarakat. (Ruth Novita Lusiani)
• Homebase PSIS Semarang, Hari Nur Yuliyanto Pilih Stadion Kebondalem Kendal, Ini Alasannya
• RSUD Kraton Dikepung Banjir, Bupati Pekalongan Jamin Layanan Kesehatan Warga Tetap Normal
• Pertama Kali Tonton Program Acara Nia Ramadhani, Ardi Bakrie Batasi Jam Syuting Sang Istri
• Jawaban Sugeng Pria Purwokerto saat Dijanjikan Mobil oleh Warga Belanda Agar Mau Jual Koleksinya