Berita Regional
Anak Sekarang Jarang Main di Sungai! Kata Pembina Pramuka Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi
Tiga tersangka ditetapkan dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta. Ketiga tersangka merupakan pembina pramuka SMPN 1 Turi Sleman.
TRIBUNJATENG.COM - Tiga tersangka ditetapkan dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta.
Ketiga tersangka merupakan pembina pramuka SMPN 1 Turi Sleman.
Kepolisian Polres Sleman menghadirkan tiga tersangka pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor, Selasa (25/2/2020).
• Remaja Klaten Melakukan Seks dengan Jok Motor Berhias Pakaian Dalam Wanita Curian, Digrebek Warga
• Fenomena Banyak Pelajar Pati dan Jepara Meninggalkan Rumah Demi Menjadi Anak Punk Jalanan Pantura
• Ular Piton di Bawah Jembatan Tegalsari Semarang Resahkan Warga, Bersarang Dekat Stok Wirok
• Besok Masuk Bulan Rajab 2020, Ini Niat Puasa Rajab, Berapa Hari Dilaksanakan, dan Keutamaannya
Mereka adalah IYA kelahiran Sleman 11 April 1983 status PNS guru SMPN 1 Turi Sleman,DDS Kelahiran Sleman 24 Januari 1963 dan R Kelahiran Sleman 1962 status PNS.
Pada kesempatan itu, IYA mengakui latihan susur sungai pada dasarnya dilaksanakan untuk pengenalan karakter.
"Supaya mereka bisa memahami sungai, kemudian anak sekarang kan jarang yang main di sungai atau menyusuri sungai, jadi kita kenalkan, ini lo sungai," ujarnya.
Saat ditanya awak media apakah siswa SMPN N Turi berjalan di tengah sungai saat susur sungai?
IYA mengatakan para siswa tidak berjalan di tengah Sungai.
"Tidak mereka berjalan di pinggir,"ujarnya didampingi polisi.
Sedangkan disinggung kenapa tak menggunakan alat bantu pengaman saat susur sungai.
Tersangka mengatakan karena waktu itu air cuma selutut dan cuaca belum seperi saat kejadian.
"Pukul 13.30 saya berangkatkan cuaca masih belum hujan, saya ikuti saya cek di atas, di jembatan itu air juga tidak deras, kemudian saya kembali ke tempat pemberangkatan," ujarnya.
Namun alam berkata lain, setelah itu air datang dari atas kemudian menerjang para siswa yang berjalan di sungai Sempor.
Sebagian selamat namun ada juga tak terseret arus sungai Sempor.
Warga yang berada di sekitar lokasi ikut terjun membantu menyelamatkan para siswa, satu di antaranya adalah Mbah Diro