Bully Siswi SMP Purworejo
Ganjar Pranowo Lega Siswi Korban Bully SMP Purworejo Sudah Maafkan Teman dan Kembali Sekolah
Siswi korban bully SMP swasta di Purworejo telah kembali bersekolah, Senin (24/2/2020) kemarin. Dia pindah SMP Negeri 13 Purworejo.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Siswi korban bully SMP swasta di Purworejo telah kembali bersekolah, Senin (24/2/2020) kemarin.
Tidak kembali ke sekolah lama.
Dia pindah ke sekolah inklusi di SMP Negeri 13 Purworejo.
• Remaja Klaten Melakukan Seks dengan Jok Motor Berhias Pakaian Dalam Wanita Curian, Digrebek Warga
• Fenomena Banyak Pelajar Pati dan Jepara Meninggalkan Rumah Demi Menjadi Anak Punk Jalanan Pantura
• Ular Piton di Bawah Jembatan Tegalsari Semarang Resahkan Warga, Bersarang Dekat Stok Wirok
• Besok Masuk Bulan Rajab 2020, Ini Niat Puasa Rajab, Berapa Hari Dilaksanakan, dan Keutamaannya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyambut baik kembali bersekolahnya siswi tersebut.
Dalam media sosial dia membagikan foto dan menuliskan keterangan.
"Alhamdulillah...Stop bully!" tulisnya, Selasa (25/2/2020).
Sebelumnya, Ganjar telah membentuk tim khusus untuk mengatasi dan mencegah bully di sekolah.
Tim khusus yang juga melibatkan aktivis difabel dari Semarang maupun daerah lain itu dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan bully siswi SMP di Purworejo.
Menurutnya, peristiwa bully di Purworejo merupakan momentum untuk memperbaiki satu sistem.
Baginya, sangat penting untuk melibatkan semua elemen agar bisa merancang sistem pendidikan yang jauh lebih baik.
"Melihat dari kasus ini, saya orang yang meyakini bahwa kalau ini pasti ada di tempat lain tetapi kita tidak tahu. Saya tidak ingin ini terulang maka semua sistem sekarang kami review dan kami perbaiki agar tidak terulang," kata Ganjar baru-baru ini.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri memastikan, korban bully yang terjadi di SMP Purworejo tertangani dengan baik.
Pihaknya bersama tim beberapa hari ke Purworejo melakukan penanganan dan assessment.
"Penanganan dan assessment psikologi dan motivasi kami lakukan agar korban kembali giat belajar," ucapnya, Selasa (25/2/2020).
Pihaknya sempat menangani korban di tempat yang disembunyikan agar tidak banyak dikunjungi. Korban juga tidak banyak berinteraksi dengan orang lain, kecuali tim pemulihan.
Para pendamping pun mangajak berenang dan bermain agar mau membuka obrolan.
Pemprov sempat melacak kepribadian, latar belakang pelaku maupun korban. Ternyata, pelaku juga merupakan korban.
"Pelaku pernah mengalami hal serupa di lingkungannya," imbuhnya. (mam)
• Polda Jateng Jamin Tembak 2 Buronan Pembobolan Mesin ATM di Magelang
• FOTO- FOTO Tiga Pembina Pramuka SMP N 1 Turi Yang Dijadikan Tersangka Kasus Susur Sungai Maut
• Pengelola Kolam Renang di Purbalingga Curiga Melihat Kresek Isi Pakaian, Ada Kisah Sedih di Baliknya
• Kegarangan 7 Anggota Geng Motor Sari Ayam Temanggung Mendadak Lenyap Ketika Didatangi Polisi