Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Piknik

Cerita Para Pelaku Pariwisata Asal Jabar Susah ‘Move On’ dari Karimunjawa

Upaya mendongkrak kunjungan wisatawan ke kepulauan Karimunjawa, Jepara, Pemprov Jateng mengajak ASPPI DPC Wilayah III Jawa Barat ke Karimunjawa.

Penulis: m nur huda | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/M Nur Huda
Konservasi Penyu di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Sebagai upaya mendongkrak kunjungan wisatawan ke kepulauan Karimunjawa, Jepara, Pemprov Jateng mengajak Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) berkunjung ke Karimunjawa.

Mereka diajak berkeliling menikmati keindahan Karimunjawa, dari wisata darat hingga dalam laut.

Berangkat dari Pelabuhan Kartini Jepara, Senin (24/2/2020), kemudian sesampainya di Pelabuhan Karimunjawa, mereka langsung diajak ke Pantai Bobby, Bukit Love, mengunjungi homestay, dan sejumlah hotel.

Tak hanya itu, mereka juga diajak snorkeling menikmati keindahan alam bawah laut di Pulau Cilik, berenang bersama ikan Hiu di Pulau Menjangan Kecil, dan melepas tukik atau bayi penyu di Konservasi Penyu, Taman Nasional Karimunjawa.

Dampak Saudi Setop Umroh dan Ke Masjid Nabawi, Biro Travel Terancam Rugi Miliaran

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Terpeleset saat Bermain, Arif Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai

 

Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) berenang di laut Pulau Cilik, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020).
Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) berenang di laut Pulau Cilik, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

Pelepasan tukik menjadi salah satu daya tarik wisata di Karimunjawa. Tukik tersebut merupakan hasil penangkaran Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNK).

Sehingga, wisatawan tak perlu menunggu saat musim penyu bertelur hingga menetas. Sebab BTNK telah menyimpa telur penyu dalam sebuah ruangan khusus hingga menetas.

Setelah menetas, tukik akan dibawa ke keramba. Sebagian dilepas liarkan, sedangkan sebagian lain disediakan untuk wisatawan yang ingin merasakan sensasi melepas tukik.

“Sampai ketemu 30 tahun lagi ya, Tukik,” ucap satu anggota ASPPI DPC Wilayah III Jawa Barat, Yulia Fitriani sesaat melepas liarkan tukik.

Petugas dari BTNK, Sukanan menyebut, untuk wisatawan yang ingin terlibat melepas tukik, dikenakan tariff Rp 10 ribu perekor.

Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) melepas tukik di Konservasi Penyu Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020).
Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) melepas tukik di Konservasi Penyu Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

"Ini untuk mengganti pakan tukik selama dikarantina di karambah. Pakannya ikan yang dicacah," jelasnya.

Dia bercerita, untuk mendapatkan telur penyu, pihaknya bekerjasmaa dengan nelayan Karimunjawa.

"Nelayan yang menemukan telur, di bawa ke sini. Sistemnya tidak dijual-belikan, tapi kami memberi kompensasi untuk mengganti solar," imbuhnya.

Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) melepas tukik (anakan penyu) di Konservasi Penyu Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020).
Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) melepas tukik (anakan penyu) di Konservasi Penyu Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

Cara menetaskan telur penyu, menggunakan cara sederhana. Telur-telur penyu dikubur pasir pantai di ember bekas cat yang disimpan dalam bangunan rumah-rumahan. Telur dikubur sekitar 20-25 centimeter dari permukaan. Satu ember, bisa untuk menetaskan hingga 90 butir telur.

"Setiap ember, isinya beda-beda. Ada yang 70, 80, hingga 90 telur," jelasnya.

Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) melepas tukik di Konservasi Penyu Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin (24/2/2020).
Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) melepas tukik di Konservasi Penyu Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin (24/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

Tidak lupa, diberi keterangan terkait lokasi asal telur penyu, tanggal, dan jumlah telur yang ada di dalamnya.

Ember yang menjadi tempat penetasan telur, disimpan di sebuah tempat mirip rumah. Gentingnya transparan agar cahaya matahari bisa masuk. Jendelanya pun banyak untuk mengontrol suhu.

"Biasanya telur menetas setelah 60 hari. Kira-kira 70 persen yang menetas," bebernya.

Meski tukik-tukik yang menetas cukup banyak, lanjutnya, jumlah yang selamat ketika dilepas di laut, hanya sedikit.

Kemenhub Targetkan Pengembangan Bandara Dewadaru Karimunjawa Selesai 2022

Disporapar Jateng Mantapkan Konsep Pengembangan Waterfront City Karimunjawa

"Seribu banding satu. Artinya, seribu yang dilepas, biasanya yang survive hanya satu. Yang lain dimakan predator," paparnya.

Pelepasan tukik dilakukan sore untuk menghindari predator. Sebab, biasanya pagi hingga siang, banyak predator yang siap memangsa tukik. Semisal elang dan ikan.

Kegiatan konservasi penyu sudah ada sejak 2003. Saat itu berada di Kemujan dan sempat dipindah di Pulau Menjangan Besar. Pada 2013 dipindah lagi ke Pulau Legon Jaten hingga saat ini.

Selain melepas tukik, rombongan juga diajak berdiskusi dengan pengelola penginapan di Karimunjawa.

Berdasarkan catatan Paguyuban Karimun Asri, tahun 2018 terdapat 58 homestay di Kelurahan Karimun. Hanya berselang setahun jumlahnya bertambah menjadi 78 homestay.

Petinggi atau Kepala Desa Karimunjawa, Arif Rahman
Petinggi atau Kepala Desa Karimunjawa, Arif Rahman (Tribun Jateng/M Nur Huda)

Petinggi atau Kepala Desa Karimun, Arif Rahman, mengatakan menjamurnya homestay tersebut merupakan hal yang bagus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Menurut dia, dari jumlah Homestay di Kelurahan Karimun hanya 10 persen saja yang dikelola oleh orang dari luar Karimun.

"90 persen milik warga lokal dan dikelola sendiri. Kami juga ada pelatihan secara rutin kepada penyedia jasa homestay. Agar mereka bisa terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas bagi tamu," kata Arif.

Meski mulai banyak hotel yang dibangun di wilayahnya, masyarakat tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Alasannya, masing-masing memiliki segmen pasar tersendiri.

Ketua ASPPI DPC Wilayah III Jawa Barat, Abdul Rozak, mengatakan dengan kunjungan ini, pihaknya semakin mengerti sistem kerja pariwisata di Karimunjawa.

Menurut dia, banyak pengalaman dan gambaran baru untuk cara mengelola paket pariwisata di Karimunjawa ini nantinya.

"Kami datang langsung, bertemu penyedia homestay langsung, melihat langsung kondisi alamnya. Luar biasa, kami jadi punya gambaran nanti mau bagaimana untuk menjual wisata Karimunjawa ini kepada pelanggan kami di wilayah Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan,"katanya.

Konservasi Penyu di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2020).
Konservasi Penyu di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

Abdul menyebut, paket wisata ke Karimunjawa rencananya juga akan dia tawarkan kepada wisatawan mancanegara yang menjadi langganannya.

Pada April 2020 mendatang, dirinya telah menjadwalkan keberangkatan sekitar 80 wisatawan nusantara ke Karimunjawa.

"Karimunjawa yang eksotis ini cocok untuk kalangan menengah atas. Bagi saya, ini sangat lengkap dan menarik," tambah dia.

Sementara itu, anggota ASPPI DPC Wilayah III Jawa Barat Yulia Fitriani, mengaku terkesan dengan panorama alam di Kepulauan Karimunjawa. Pengalamannya menikmati alam laut yang Instagramable membuatnya sulit untuk terlupakan.

“Memang gak bisa Move On,” kata Yulia.

Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) mengunjungi bukti Love di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin (24/2/2020).
Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) mengunjungi bukti Love di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin (24/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng N Rachmadi, mengatakan pihaknya merangkul sebanyak mungkin pelaku pariwisata dari Luar Jawa Tengah.

Menurutnya, selain menargetkan peningkatan wisman, pihaknya juga ingin adanya peningkatan signifikan wisatawan nusantara (wisnus).

“Kalau tahun 2019 sudah terlampaui mencapai 49,5 juta dari target 46,6 juta wisnus. Kami ingin meningkatkan lagi kunjungan ke Jawa Tengah, salah satunya Karimunjawa. Maka itu kami ajak sebanyak 16 anggota ASPPI Ciayumajakuning untuk kunjungan,"kata Sinoeng.

Sinoeng berharap ASPPI dapat membantu peningkatan kunjungan wisnus tersebut. Oleh karenanya, dia memberikan fasilitas kepada segenap anggota ASPPI Jabar melakukan kunjungan.

"Harapannya, dengan kunjungan secara langsung ini memberikan wawasan secara langsung bagi ASPPI Ciayumajakuning. Sehingga mereka bisa merumuskan paket wisata dengan jangkauan masyarakat lebih luas di wilayah mereka,"tambahnya.(*)

Jadwal Pelayaran Karimunjawa Ditambah untuk Fasilitasi Pemudik dan Wisatawan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved