Wabah Virus Corona
Virus Corona Sudah Masuk Indonesia, Dinkes Kabupaten Tegal Minta Warga Tenang tapi Tetap Waspada
Virus Covid-19 (Coronavirus) masih menjadi perbincangan hangat, terlebih beberapa hari setelah Presiden Jokowi mengkonfirmasi ada dua Warga Negara
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Virus Covid-19 (Coronavirus) masih menjadi perbincangan hangat, terlebih beberapa hari setelah Presiden Jokowi mengkonfirmasi ada dua Warga Negara Indonesia yang positif terkena virus Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji, mengimbau masyarakat khususnya di Kabupaten Tegal untuk tetap tenang dan jangan panik.
Namun juga harus tetap waspada dan menjaga kesehatan masing-masing.
• 1 Warga Kudus Suspect Corona Setelah Pulang dari Korsel, Diisolasi di RSUD Dr Loekmonohadi
• Tersipu saat Ditanya Malam Pertama, Kakek 103 Tahun yang Nikahi Gadis 30 Tahun Berikan Mahar Ini
• Viral Foto Tara Basro Tanpa Busana Tersebar di Media Sosial Twitter dan Instagram
• Viral Penjual Papeda Berseragam SD di Pekalongan, Pernah Disebut Tak Waras, Kini Banjir Pujian
Untuk di Kabupaten Tegal, Hendadi menyebut, sampai saat ini belum diketemukan baik pasien terduga atau yang terinfeksi virus Covid-19 (Corona).
Maka menurutnya, prinsip yang harus ditekankan oleh masyarakat yaitu batasi kontak langsung dengan yang pernah ke luar negeri atau yang habis melakukan perjalanan ke luar negeri.
Terutama mereka yang mengunjungi daerah terinfeksi, seperti dari China, Jepang, Korea, Malaysia, dan lain-lain.
"Yang perlu diperhatikan ada tidak kontak dengan negara yang terjangkit.
Selain itu, mengalami gejala batuk, panas, dan sesak napas tidak.
Kalau dari luar negeri tidak ada gejala tersebut ya kami pantau saja.
Maka yang perlu diperhatikan adalah ada yang dari luar negeri atau melakukan kontak, dan mengalami gejala tersebut waktunya kurang dari 14 hari, patokan ini yang kami berikan ke Puskesmas, dan tenaga medis," terang Hendadi, pada Tribunjateng.com, Rabu (4/3).
Tidak hanya gejala tersebut saja yang perlu diperhatikan, Hendadi juga menyarankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dan rajin mencuci tangan.
Menambah asupan menu yang baik seperti sayuran, buah-buahan, dan makan yang cukup.
Menjaga kebersihan diri juga sangat dianjurkan.
"Semaksimal mungkin saya sarankan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan cara yang benar.
Jangan sembarangan menyentuh barang-barang yang dimungkinkan terkontaminasi, dan mengurangi sentuhan tangan dengan luka," jelasnya.
Sementara itu, pada waktu yang sama, Ketua Tim Surveilan dan Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Eko Prabowo mengungkapkan, bagi masyarakat yang merasa sakit seperti gejala batuk pilek, sesak pernapasan, sakit perut, dan lain-lain sebaiknya langsung memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan bisa Puskesmas atau Rumah Sakit.
Dikatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses pelacakan untuk Warga Negara Indonesia yang baru pulang dari Luar Negeri.
Pelacakan yang dimaksud yaitu pelacakan kesehatan, dan nantinya akan dikarantina selama 14 hari dan disarankan untuk membatasi kegiatan sosialnya.
Atau mengurangi interaksi dengan orang-orang di sekitar.
"Nantinya pelacakan kesehatan tidak hanya WNI yang habis jalan-jalan atau bekerja di luar negeri, tapi yang habis melaksanakan Umrah juga tidak luput dari pelacakan tersebut.
Jadi bagi masyarakat yang habis melakukan Umrah bisa melaporkan ke kami dan kami akan ke rumah untuk melakukan pemeriksaan," ungkap Eko.
Bagi masyarakat yang ingin meminta bantuan kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, bisa menghubungi kontak 08112626119.
Bisa juga ke call center di nomor 119, nantinya akan langsung terintegrasi dengan tim gerak cepat Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah yang bersangkutan.
"Sampai saat ini belum ada laporan yang kami terima, namun kami sudah melakukan empat pelacakan kasus salah satunya Mahasiswa asal Lemah Duwur.
Ada juga warga yang baru pulang pelayaran, keempatnya setelah melewati 14 hari karantina kondisi sudah bagus dan sehat sehingga aman," paparnya.
Eko juga ikut mengomentari tentang kelangkaan masker yang terjadi saat ini.
Menurutnya, terjadi paradigma yang salah di masyarakat.
Saat ini masker digunakan oleh siapa saja bahkan mereka yang sehat, padahal semestinya masker digunakan oleh orang yang sedang sakit.
Masker boleh digunakan oleh masyarakat yang sehat, apabila yang bersangkutan akan mengunjungi tempat-tempat umum atau tempat yang beresiko.
"Terkait kelangkaan stok masker maupun hand sanitizer dan kenaikan harganya, sementara kami sedang diskusikan dengan beberapa pihak untuk langkah apa yang akan diambil.
Namun sampai hari ini memang belum ada instruksi pembuatan Satgas atau semacamnya," tandas Eko. (dta)
• 450 ASN di Kendal Pensiun, Bupati Harap Karyanya Tidak Putus dan Terus Bermanfaat
• PKB Silaturahmi ke PDIP Kota Semarang, Kenalkan Pengurus Baru dan Beri Dukungan untuk Hendi-Ita
• Unik, Mobil Patroli Polisi Disulap Jadi Perpustakaan Keliling di Kebumen
• Progam Pemkot Sasar Seluruh Lapisan Masyarakat, IPM Kota Semarang Masuk Kategori Sangat Tinggi