Human Interest Story
Kisah Emak-emak Berseragam SD Keliling Jualan Papeda di Pekalongan
Lia berseragam SD putih merah, tiap kali jualan papeda, makanan khas Indonesia Timur, yang kini sudah lazim dijajakan diminati pelajar.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
Tak ketinggalan juga, jika berjualan di tempat ibu-ibu arisan, Lia berpakaian gamis.
Saat Tribunjateng.com, mendatangi rumah kontrakannya pada Rabu (4/3/2020), Lia pedagang papeda masih melakukan persiapan untuk berjualan.
Lia menyempatkan dulu untuk menjemur pakaian anak dan suaminya.
Terlihat pula, Nur Khayak (35) suami Lia juga masih sibuk melakukan persiapan sebelum berangkat kerja untuk berjualan bakso alit.
Layaknya perempuan umumnya, Lia sebelum berjualan berdandan dahulu seperti menggunakan gincu ataupun bedak dan sebelum berangkat kerja. Lia pun selalu berpamitan dan cium tangan suaminya.
Nur Khayak saat ditanya Tribunjateng.com, mengenai gaya pakaian istrinya menceritakan bahwa pertama kali pakai, dirinya sempat kaget.
Namun, setelah diterangkan maksud dan tujuannya ia baru memahami.
"Pertama, jujur saya kaget mas, melihat pakaian istri saya berjualan begitu. Bahkan saya tanya dia apakah sehat?" kata sang suami.
"Tapi, setelah diceritakan tujuan berpakaian ini yaitu untuk menarik pembeli. Saya baru paham dan sekarang mendukung apa yang dilakukan istri saya.
Istri saya berjualan menggunakan pakaian sekolah sudah setahun lebih," kata Nur kepada Tribunjateng.com.
Nur juga mengatakan istrinya kalau berangkat kerja, setelah pekerjaan rumah semua beres.
"Kami bagi tugas setiap hari. Pagi, istri saya pergi ke pasar, saya memandikan anak, mencuci baju, membeli sarapan, dan mengantarkan anak sekolah," terang Nur Khayak.
Sedangkan untuk jemur baju dan jemput anak, nanti tugas istrinya.
Dirinya menuturkan, mempunyai dua anak yang bernama Daffa (10) dan Naira (6).
Diterangkannya, semua pakaian seragam untuk jualan itu, tidak membeli. Semua dikasih oleh orang.