Berita Regional
Psikolog Poppy Amalia Analisis Arti Coretan Siswi SMP Bunuh dan Simpan Mayat APA di Lemari : Lemah
Seorang psikolog Poppy Amalia membongkar tulisan tangan atau coretan siswi SMP, NF (15) pembunuh bocah 6 tahun, APA.
TRIBUNJATENG.COM - Psikolog Poppy Amalia Analisis Arti Coretan Siswi SMP Bunuh dan Simpan Mayat Bocah di Lemari : Lemah.
Seorang psikolog Poppy Amalia membongkar tulisan tangan atau coretan siswi SMP, NF (15) pembunuh bocah 6 tahun, APA.
Seperti yang diberitakan, NF secara terang-terangan mengaku pada polisi bahwa dirinya telah membunuh seorang bocah.
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• PDI Perjuangan Telah Tetapkan Nama Calon Wali Kota Solo 2020, Bambang Pacul: Wis Ono List
• Kisah Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Semua Identitas Prajurit Dibuang ke Laut Singapura
• Hari Ini, Toko Kelontong Senilai Rp 6 Miliar di Depan Mal Paragon Solo Dieksekusi PN Solo
Bahkan mayat korban ia sembunyikan di dalam lemari pakaian.
NF menghabisi nyawa korban di kediamannya yang ada di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Ia membunuh dengan cara menenggelamkan kepala korban berkali-kali di bak mandi.
Pihak kepolisian yang menangani kasus ini masih mendalami motif pelaku.
Beberapa barang korban disita untuk dijadikan bukti.
Di antaranya ada beberapa lembar kertas coretan pelaku.
Disita pula papan tulis berisi curhatan pelaku.
Tulisan tangan serta gambar pelaku menjadi barang bukti yang paling disorot.
Di dalam buku catatan pelaku, banyak tulisan berisi isi hati pelaku dalam bahasa Inggris.
Banyak juga gambar sedih di dalamnya.
Ada juga ungkapan kebencian untuk sang ayah.
Dikutip dari Tribunnews.com, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, papan tulis dan buku catatan itu berisi curahan hati dari sang pelaku.
"Di TKP tersebut yang pertama, kami menemukan papan curhat. Anak ini cukup cerdas, berkemampuan bahasa Inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," ucapnya, Jumat (6/3/2020).
Dari hasil olah TKP tersbebut, polisi menduga pembunuhan telah direncanakan sebelumnya oleh pelaku.
Pasalnya, polisi menemukan sebuah gambar seorang wanita dalam posisi terikat di dalam salah satu buku catatan milik pelaku.
"Ungkapan perasaan dia tuliskan semua dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini, ini sudah tergambar," ujarnya saat ditemui di lokasi.
"Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture.'"
Susatyo mengatakan, pihaknya akan langsung memeriksa dan mempelajari seluruh bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami kaji," kata dia.
Psikolog Membongkar Arti Tulisan NF
Kasus pembunuhan ini pun menarik perhatian dari psikolog sekaligus pakar mikro ekspresi, Poppy Amalya.
Melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (7/3/2020), Poppy mengaku prihatin dengan kasus pembunuhan yang melibatkan anak di bawah umur ini.
Poppy pun lantas menganalisa tulisan yang ada di buku catatan pelaku yang kini dijadikan barang bukti pihak kepolisan.
Menurutnya, coretan NF yang berupa garis putus-putus menggambarkan pelaku tengah emosi dan marah.
"1. Perhatikan coretannya: gambar proyeksi emosi: terputus2, gambar org diikat, kaki kanan terputus: hal ini menggambarkan emosi tertahan dan kemarahan, kaki terputus lemah. Ia memproyeksikan dirinya lemah tdk punya pegangan. Berulang kali garis terputus: kecemasan, warna yg gelap: kondisi emosi marah," tulisnya.
Dari sisi tulisan, NF berulang kali menuliskan kata ayah, yang menurut Poppy, pelaku menyimpan kemarahan terhadap ayahnya.
"2. Tulisan: proyeksi perasaan. Berulang kali kata "ayah" muncul: biasanya kalau sampai pengulangan artinya ada fokus ke arah tsb: asumsi: lemahnya hubungan dgn ayah.
Dan ada kemarahan tdhp figurnya: karena ada kata "mati". Dan karena tdk kekuar emosinya; asumsi saya ia proyeksikan kemarahannya yg terpendam kepada ayah ia proyeksikan kepada anak kecil di bawah usianya. Sebagai pelampiasannya."
"3. Kenapa sampai melakukan: informasi di baca ybs kerap menonton youtube horor yg mungkin ada tindakan sadis, nah karena semua yg visual langsung masuk ke bawah sadar.
Di bawah sadar manusia letak syaraf yg atur gerakan atau perilaku. Jadi tanpa di analisa maka ia melakukan tanpa sadar. Di dukung oleh kemarahan."
Pakar mikro ekspresi ini menyebut bahwa pelaku masih memiliki hati nurani hingga berani menyerahkan pada polisi.
4. Menyerahkan diri: masih ada hati nurani dan rasa bersalah.
Selain itu, Poppy juga memberikan solusi agar pelaku mendapat mendampingan dari seorang psikologi.
Poopy menyarankan agar keluarga selalu mengajarkan kecerdasan emosi kepada anak agar kasus seupa tidak terjadi.
"5. Solusi: segara ada pendampingan psikolog BENERAN, khususnya psikolog klinis. Ambil hikmahnya ibu2 dan bapak2 utk memahami pentingkan arti "komunikasi dalam keluarga", ajarkan anak mengenal kecerdasan emosi. Dan pantau penggunakan you tube. Karena langsung masuk ke bawah sadar anak. Semoga keluarga kita di jauhkan hal negatif. Dan sayangi keluarga... utk keluarga korban, turut berduka cita.
Utk pelaku segara di dampingi psikolog. Utk penanganan dan teknik pembahasan pemikiran ada di #myhopebukupertamapoppy. Semua gambaran saya masih asumsi. Polisi pasti jauh lebih baik menanganinya secara profesional," pungkasnya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Instagramnya yang telah terverifikasi @poppyamalya, (8/3/2020).
Pada gambar berikutnya Poppy juga menganalisisnya.
Ekspresi wajah... fokus ke bola matanya...
ini adalah gambar yang di buat pelaku, perhatikan kombinasi takut, kesakitan, kesedihan, air mata mengalir di tengah, (sebelah kiri lihat) menandakan frustasi yang dalam...
asumsinya ia tdk bisa mengeluarkan semua sakit di atas, karena di paksa utk tahan....
Poppy juga menganalisis jika tindakan NF didasari pada film Slender Man.
Ia bertindak dan berakhir seperti pada film tersebut yakni melaporkan diri ke polisi.
Slide 1: film yang kerap ia tonton. Slide 2: gambar yang ia buat....
dengan akhir yang sama, lapor ke polisi.
Pahami ekspresi wajah...
Dari pilihan kalimatnya dan analisanya, ia adalah anak yang di atas rata2 kecerdasannya....
kepikiran ada kalimat ....
Rehabilitasi... usia 15 tahun....
atas perilakunya. Ya Allah semoga kita kita bs ambil hikmah atas peristiwa ini ya... dan di jauhkan keluarga kita semua... dari hal negatif.
Amin Yra. Nite semua... peluk anakmu ya sebelum tidur... dan blg kalau kamu menyayanginya... agar ia aman.
Kronologi Pembunuhan
Melansir dari Tribun Jakarta, awalnya, keduanya sedang bermain di rumah NF.
Saat bermain, NF sengaja menenggelamkan mainan di bak mandi rumahnya.
Kemudian, NF meminta tolong APA untuk mengambilkan mainan tersebut.
"Pelaku (NF) minta tolong ambilkan satu mainan yang tenggelam di bak mandi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
"Kemudian si korban membantu. Karena takut basah, korban melepaskan pakaiannya. Korban pun menceburi dirinya ke dalam bak mandi tersebut," sambungnya.
Pada saat itu, sambungnya, NF memiliki hasrat untuk membunuh APA dengan cara menenggelamkan kepala korban.
Setelah tak bernapas, NF memasukkan jasad APA ke dalam ember dan ditutupi kain agar tak diketahui orangtuanya.
"Orang tua pelaku saat pulang ke rumahnya tidak mengetahui. Pelaku ada niatan untuk membuang mayatnya. Tetapi pelaku takut," sambungnya.
NF pun memasukkan korban ke dalam lemari kamarnya.
Pada Jumat (6/3/2020) pagi, NF berinisiatif melaporkan kasusnya tersebut ke kantor Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat.
NF lalu membawa pakaian lain selain seragam sekolah, untuk menuju kantor polisi tersebut.
"Polisi saya sudah membunuh dan mayatnya saya taruh di dalam lemari," ujar Yusri, mencontohkan ucapan NF saat laporan di Polsek Metro Tamansari.
"Ini awalnya polisi tidak percaya, tapi setelah lihat ada mayat di kamar pelaku, mereka percaya," sambungnya, dikutip Tribun Jakarta. (TribunNewsmaker/*)
• Biodata Aghniny Haque Lulusan SMA 9 Semarang, Pemeran Ayu di Film KKN Desa Penari
• Jika KKB Berulah Lagi, Mendagri Minta TNI-Polri Langsung Tindak Tegas!
• Reaksi Ganjar Pranowo saat Dimarahi Gubernur Lain karena Dapat Bantuan Lebih Banyak dari Jokowi
• Cerita Nafa, Anak Sopir Tronton Jadi Lulusan Terbaik di UNW Ungaran, Pulang Kuliah Dijemput Tronton