Berita Regional
Taruhan Duel Rp 200 Ribu, Mahasiswa Ini Jadi Korban Pengeroyokan, Ternyata Anak Ketua DPC PDIP
Kondisi S (23), mahasiswa yang juga putra Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, Muslim, hingga Selasa (10/3/2020) siang masih merasakan sakit
TRIBUNJATENG.COM, TASIKMALAYA - Awalnya Berniat Melerai, Mahasiswa Ini Jadi Korban Pengeroyokan, Ternyata Anak Ketua DPC PDIP
Kondisi S (23), mahasiswa yang juga putra Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, Muslim, hingga Selasa (10/3/2020) siang masih merasakan sakit di tubuhnya.
Pada Sabtu (7/3/2020) dini hari, S menjadi korban pengeroyokan di Jalan Siliwangi. Polisi telah menetapkan tersangka terhadap D (23) dan saat ini masih dalam pengejaran.
• PDI Perjuangan Telah Tetapkan Nama Calon Wali Kota Solo 2020, Bambang Pacul: Wis Ono List
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• Suami Stroke Bunuh Istri Saat Tertidur, Pelaku Kesal Gara-gara Sering Ditolak Berhubungan Intim
• Kisah Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Semua Identitas Prajurit Dibuang ke Laut Singapura
Ketua DPC PDI Perjuangan, Muslim, menyatakan rasa syukurnya walau putranya babak belur. Pasalnya saat terjadi aksi pengeroyokan, tidak satu pun yang menggunakan senjata tajam atau alat lainnya.
"Tidak kebayang bagaimana jadinya nasib anak saya, jika para pengeroyok menggunakan alat apalagi senjata tajam," kata Muslim.
Namun begitu, pihak keluarga berencana membawa S ke rumah sakit untuk menjalani CT-Scan karena khawatir ada luka dalam.
"Anak saya mengeluh sakit di kepala, perut serta kaki, akibat tendangan dan injakan," ujar Muslim.
Muslim pun tetap mengharapkan kasus yang menimpa putranya tersebut diproses hukum.
Hal itu untuk menjadikan efek jera bagi para pelaku, serta pelajaran bagi yang lainnya.
Seperti diberitakan, Sabtu dini hari itu S bersama Riki (23), temannya, baru saja pulang dari Kota Banjar mengantar teman mereka yang sakit.
Setiba di Tasikmalaya mereka kemudian menuju Jalan Siliwangi untuk menemui D.
Pasalnya, sebelumnya D terus-menerus mengontak Riki untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Setelah bertemu D, mereka sempat merokok sambil mengobrol.
Tapi tiba-tiba D memukul Riki dan S berupaya melerai.
D tak terima dan malah menantang duel S sambil taruhan Rp 200.000.