Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Guru Mesum Nicolas Cabuli 8 Anak Tetangga, Berdalih Main Dokter-dokteran, Alasan Kasihan Tak Terurus

Seorang guru di Surabaya mencabuli 8 anak tetangganya. Kini Oknum guru SD di Surabaya tersebut diringkus Polisi

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Seorang guru di Surabaya mencabuli 8 anak tetangganya. 

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Guru Mesum Cabuli 8 Anak Tetangganya, Berawal Main Dokter-dokteran, Alasan Kasihan Tak Terurus.

Seorang guru di Surabaya mencabuli 8 anak tetangganya.

Kini Oknum guru SD di Surabaya tersebut diringkus unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Resmi Diumumkan, Mulai April Karyawan Bergaji hingga Rp 16 Juta Per Bulan Bebas Pajak Penghasilan

Pengasuh Pondok Pesantren di Kab Semarang Nikahi Anak 7 Tahun, Si Anak Tetap Tinggal dengan Orangtua

Kamar Tidur Rasanya Berputar dan Saya Sulit Bernafas, Cerita Mantan Pasien Positif Corona

Bripka Asep Polisi yang Viral Jadi Imam di Sel Tahanan Dipanggil Kapolri, Langsung Dapat Tawaran Ini

Pria bernama Nicolas Handy Biantoro itu terbukti melakukan pencabulan terhadap delapan bocah yang merupakan tetangganya sendiri.

Aksi oknum guru 40 tahun tersebut terbongkar setelah para korban menceritakan apa yang dialaminya kepada orang tua mereka.

"Korban bersama orang tua mendatangi Polrestabes Surabaya untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.

Berdasarkan informasi itu, kami akhirnya lakukan penyelidikan dan menangkap tersangka di rumahnya tanpa perlawanan," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Ardian Satrio Utomo, Kamis, (12/3/2020).

Saat ditangkap, Nico tak menyangkal telah melakukan perbuatan tak senonoh itu kepada para korban.

Modusnya, ia memanggil para korban dengan alasan akan dimandikan dan dirawat seperti anaknya sendiri.

"Korban dibujuk kalau sore itu dimandikan oleh tersangka.

Saat itulah aksi cabulnya dilakukan.

Korban laki-laki kemaluannya ditarik dan dikocok sementara yang perempuan kemaluannya dimasuki oleh jari ataupun benda tumpul," lanjut Ardian.

Tak hanya memandikan korban,tersangka juga menggunakan stetoskop ala dokter untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya.

"Pura-pura diperiksa seperti dokter.

Padahal tersangka ini tak punya keahlian tersebut.

Hanya untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya," tandas mantan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak itu.

Akibat perbuatannya, ayah satu anak itu mendekam ditahanan Mapolrestabes Surabaya.

Pelaku ngaku kasihan ke korbannya

Nicolas Handy Biantoro, (40) warga Surabaya ini mengaku kasihan terhadap para korbannya, lantaran tak terurus dengan baik oleh keluarganya.

Sebelum aksi pencabulan dilakukan, guru SD ini memanggil bocah-bocah tersebut untuk masuk ke rumahnya dan dimandikan.

"Saya mau mandikan dia, bersihkan kotoran-kotoran saja.

Saya kasihan karena gak terawat begitu," akunya.

Nico mengatakan jika aksi pencabulan itu dilakukan secara spontan.

"Ya pas saya mandikan itu tiba-tiba ada keinginan coba-coba buat cabuli korban," tambahnya.

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Ardian Satrio Utomo menyebut tersangka melakukan bujuk rayu pada korban dengan cara berpura-pura menjadi dokter.

"Berbekal stetoskop itu, tersangka berpura-pura memeriksa kesehatan korban. Namun dari situ niat jahat tersangka dilakukan," kata Ardian, Kamis (12/3/2020).

Setidaknya sudah ada delapan korban yang jadi sasaran tersangka.

Delapan korban itu terdiri dari lima anak laki-laki dan tiga anak perempuan.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Taktik Licik Guru di Surabaya Perdayai 8 Anak Tetangga, Pakai Dokter-dokteran hingga Ngaku Kasihan

Ternyata Ini Syarat dan Ketentuan Karyawan Bergaji hingga Rp 16 Juta/Bulan Bebas Pajak Penghasilan

Irjen Pol Rycko Kapolda Jateng : Waspada Tim Medis Gadungan Kedok Ingin Semprot Disinfektan Corona

Perwira TNI AD Letda DS Ajak 3 Pria Berbeda Ngamar di Hotel

Tak Tahu Harga Velg Mobil BMW Jutaan Rupiah, Pencuri Asal Solo Jual ke Loak Rp 400 Ribu : Buat Judi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved