Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Cegah Virus Corona, Penumpang Kereta Api Suhu Badan di Atas 38 Derajat Tak Boleh Naik, Tiket Hangus?

PT KAI melarang penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius menaiki kereta api.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/DHIAN ADI PUTRANTO
Pengecekan suhu tubuh penumpang kereta oleh petugas keamanan Stasiun Tawang Semarang, Minggu (15/3/2020) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT KAI melarang penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius menaiki kereta api.

Hal itu sebagai upaya mengantisipasi penumpang yang duduga terinfeksi virus Korona menaiki kereta api sehingga dapat menginfeksi penumpang lainnya.

Kepala PT KAI Daop 4 Semarang, Mohamad Nurul Huda mengatakan bahwa pada saat memasuki peron penumpang akan diukur suhunya oleh petugas menggunakan alat pemindai suhu.

Wanita Ini Nikahi 5 Pria Bersaudara, Tidur Bersama di Satu Tempat: Awalnya Saya Agak Canggung

Tegas, Gubernur Ganjar Pranowo Larang Seluruh Kapal Pesiar Sandar di Wilayah Jawa Tengah

Ganjar Gratiskan Tes Virus Corona, Alami Batuk Pilek Demam Segera Periksa ke 7 Rumah Sakit Ini

Ini Gejala Virus Corona dari Hari ke-1 Sampai 9, Awalnya Cuma Sakit Tenggorokan

Nantinya penumpang yang sedang demam tidak diperolehkan masuk ke dalam kereta.

"Bilamana ada penumpang dengan suhu di atas 38 derajat maka tidak boleh menaiki kereta.

Tiketnya akan kami kembalikan secara penuh kepada penumpang tersebut," ujarnya, Minggu (15/3/2020).

Tak hanya penumpang saja, para petugas pun juga akan dilakukan pengecekan suhu tubuh mereka sebelum berdinas.

Petugas yang mempunyai suhu di atas 38 derajat celsius tidak diijinkan untuk bertugas.

Pihaknya pun juga membekali para petugas dengan masker dan sarung tangan saat melakukan tugasnya.

PT KAI berupaya seluruh stasiun dan kereta api aman dari Virus Corona.

Sebagai upaya yang konsisten dalam pencegahan virus Corona (covid-19) PT KAI Daop 4 Semarang melakukan penyemprotan disinfektan pada Kereta Api Argo Muria jurusan Semarang tujuan Gambir, Minggu (15/03/20). Penambahan frekuensi penyemprotan disinfektan ini untuk mencegah berjangkitnya virus Corona.
Sebagai upaya yang konsisten dalam pencegahan virus Corona (covid-19) PT KAI Daop 4 Semarang melakukan penyemprotan disinfektan pada Kereta Api Argo Muria jurusan Semarang tujuan Gambir, Minggu (15/03/20). Penambahan frekuensi penyemprotan disinfektan ini untuk mencegah berjangkitnya virus Corona. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Upaya tersebut pihaknya lakukan dengan cara setiap hari pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di dalam gerbong-gerbong kereta dan setiap bagian sudut di dalam stasiun.

"Di stasiun kami juga menyediakan hand sanitizer bagi para penumpang yang hendak cuci tangan sebagai upaya preventif terhadap virus korona," jelasnya

Sementara itu salah satu penumpang kereta api, Hesti mengatakan pihaknya menyambut positif upaya penyemprotan kereta api dan penyediaan hand sanitizer di stasiun-stasiun. langkah tersebut tentunya akan membuat para penumpang merasa aman menggunakan jasa Perkeretaapian.

"Saya berterima kasih sekali atas upaya ini. Ini merupakan upaya membuat masyarakat merasa aman naik kereta," pungkasnya.

Kapal Pesiar

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah melarang berlabuhnya kapal-kapal pesiar asing di seluruh pelabuhan Jawa Tengah.

Pelarangan itu untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus Corona di Jawa tengah.

Langkah pelarangan berlabuh kapal pesiar diambil setelah meningkatnya jumlah kasus Positif Corona di Jawa tengah.

Saat ini empat orang di Jawa tengah dinyatakan telah terinfeksi virus Corona satu diantaranya telah meninggal dunia.

Empat orang tersebut dinyatakan positif korona di Surakarta, Magelang dan Semarang.

"Untuk sementara kapal pesiar asing tidak diizinkan bersandar di seluruh pelabuhan Jawa tengah.

Seluruh angkutan umum kami minta untuk menjaga kebersihan dan menerapkan tata cara yang ada ," tegas Ganjar, Minggu (15/3).

Akibat virus ini, pihaknya pun juga membatalkan event Pekan Olahraga Daerah (Porda) yang seharusnya dilaksanakan pada Senin (16/3).

Event olahraga lainnya juga mendapatkan penundaan sampai ada perkembangan terhadap penanganan virus Corona.

Tak hanya pada olahraga, pada sektor wisata pun pihaknya meminta pengelola tempat wisata perketat penjagaan dan pengawasan pengunjung tempat wisata dengan menyediakan alat pemindai suhu.

Pemprov Jateng menginstruksikan pengusaha travel untuk melakukan pengecekan suhu terhadap pengguna jasa travel dan menyediakan hand sanitizer dalam pelayanannya.

"Jika (penumpang) tidak mau mengikuti protokol pengecekan kesehatan maka tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanannya," lanjutnya.

Pemprov Jateng juga melarang perusahaan untuk memperkerjakan karyawannya dalan kondisi sakit seperti demam, batuk dan pilek.

Perusahaan yang mempunyai Tenaga Kerja Asing juga diminta tidak memberikan izin untuk berpergian keluar negeri dan membatasi kunjungan ke dalam perusahaan.

"Kami meminta masyarakat bersedia untuk memberikan informasi kesehatannya.

Jangan malu, kami juga akan membuat hotline untuk menyampaikan informasi tentang Korona," pungkasnya. (dap)

BREAKING NEWS: Ganjar Umumkan Sekolah Seluruh Jateng Libur Dua Minggu

Virus Corona, Ini Doa Agar Dijauhkan dari Penyakit Berbahaya Sesuai Anjuran Rasulullah

Liverpool Bisa Batal Jadi Juara Jika Liga Inggris Dihentikan Total, Manchester United Beri Pembelaan

Hendi Siapkan Anggaran Rp 10 Miliar Pencegahan Virus Corona, Kota Lama Disemprot Disinfektan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved