Wabah Virus Corona
Hati-hati Sebar Berita Hoax Virus Corona, Ini Ancaman Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) menyatakan bahwa pihaknya bersama kepolisian bakal melakukan penindakan tegas terhadap orang yang menyebark
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) menyatakan bahwa pihaknya bersama kepolisian bakal melakukan penindakan tegas terhadap orang yang menyebarkan pesan hoaks soal virus korona.
Pesan-pesan hoaks itu menurutnya bisa menimbulkan situasi yang tidak kondusif dalam masyarakat di tengah isu mewabahnya virus Covid-19 atau korona di Indonesia saat ini.
“Yang begini sudah nggak baik, nggak clear.
• Ashanty Murka Dapat Undangan Lamaran Putrinya dengan Atta Halilintar: Aurel Jadi Kegatelan Banget!
• NGERI! Angkut Barang Terlarang Mobil Avanza Ini Dihancurkan, Inilah Penampakannya
• Pasangan Selingkuh Ini Kelabakan Tepergok Berhubungan Intim, Satpol PP : Ngaku Numpang Sholat Isya
• Ini Beda Batuk Gejala Corona dengan Batuk Biasa
Tidak membuat situasi semakin kondusif malah justru menimbulkan kepanikan di masyarakat,” ungkap Hendi ketika ditemui di Balai Kota Semarang, Rabu (17/3/2020).
Hendi mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Auliansyah Lubis.
Dalam komunikasinya, Hendi mengatakan bahwa penertiban oleh pihak kepolisian akan dilakukan dengan menurunkan tim pemantauan.
“Beliau kemungkinan sudah menurunkan timnya untuk memantau,” imbuhnya.
Perlu diketahui, belakangan ini di Kota Semarang sedang marak beredar informasi tentang bertambahnya pasien korona yang belum jelas kebenarannya melalui jejaring sosial.
Satu di antaranya adalah pesan berantai di Whatsapp pada Selasa (16/3/2020) kemarin yang berbunyi:
"Update trbaru, warga smg yg positif covid 19 orang banyumanik.
Berdasarkan rujukan dr puskesmas srondol kulon
Masuk ke puskesmas kmrin sore.
Dan hasil lab positif hari ini
Info terbaru dr kelurahan njih bu, diharap utk tdk keluar rmh jika mmg tdk perlu".
Tribunjateng.com pun telah meminta konfirmasi tentang kebenaran pesan itu kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Moch Abdul Hakam.