Berita Kendal
Dianggap Dapat Meringankan Covid-19, Obat Kina di Kendal Masih Sepi Peminat
Dinilai oleh sebagian masyarakat dapat membantu meringankan penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau Covid-19, obat Kina sempat dicari warga
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dinilai oleh sebagian masyarakat dapat membantu meringankan penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau Covid-19, obat Kina sempat dicari warga di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Seperti halnya di Kota Semarang.
Pantauan Tribunjateng.com di sejumlah apotek di Kabupaten Kendal masih sepi peminat.
Beberapa pekerja apotek mengaku belum menjumpai warganya yang mencari obat khusus malaria tersebut.
Petugas Apotek Hana Farma di Jalan Masjid Agung Kendal, Hana, mengatakan hingga hari ini pihaknya belum didatangi warga yang menanyakan obat Kina.
• Seorang ASN di Bantul DIY Positif Corona, 90 Orang yang Kontak Diminta Isolasi Mandiri
• Hafid Hilang Setelah Diminta Antarkan Orang Tak Dikenal di Mugassari Semarang
• Mahasiswa Asal Solo yang Diduga Menghina Presiden Jokowi Kini Tak Ditahan, Ini Alasan Kapolda Jateng
• Mulai Hari Ini, Lion Air Berhenti Operasi Gara-gara Corona Khusus di Bandara Kertajati Majalengka
Padahal di apotek ini masih tersedia beberapa tablet obat Kina stok lama. Harga satu tabletnya dihargai Rp 20 ribu isi 12 kapsul.
"Ini masih ada stok lama expired bulan November 2022. Belum ada yang tanya, (masih) pada cari masker dan hand sanitizer sampai kehabisan dalam beberapa hari terakhir," ujar Hana di sela melayani pembeli, Sabtu (21/3/2020).
Di tempat lain, Apotek Kerja Dasa komplek Pasar Kendal justru tak menyetok obat Kina.
Pemilik apotek, Edy JS mengatakan pihaknya saat ini tidak memiliki stok obat Kina.
Katanya, bukan karena mahal atau langka namun sempat tidak laku dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini kan obat malaria jadi pas musimnya. Kita gak punya persediaan, dulu pernah karena gak laku jadi gak kita ambil lagi," jelasnya.
Edy mengatakan, hingga saat ini pihaknya juga belum menjumpai warga yang mencari obat tersebut.
Padahal berdasarkan penuturan beberapa warga, apotek tersebut menjadi jujukan pertama warga di Kecamatan Kendal Kota dan sekitarnya.
"Sampai hari ini tidak ada yang tanya (obat Kina). Kalau untuk klorokuin dan avigan saya kira semua apotek belum punya karena belum ada intruksi dari pemerintah lebih lanjut," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan intruksi apapun baik dari pemerintah pusat maupun Kementerian Kesehatan.
Terkait 2 obat klorokuin dan avigan, ia belum bisa memastikan obat tersebut apakah bisa menghindarkan dari Covid-19. Termasuk juga obat Kina yang sejatinya digunakan untuk penderita malaria.
Hal itu mengacu belum adanya penelitian resmi tentang kegunaan ketiga obat tersebut.
"Dengar-dengar bisa mencegah penularan tetapi belum ada penelitian maupun uji langsung. Katanya sudah digunakan di China dan bisa membantu penyembuhan. Namun belum pasti," terang Ferinando.
Pada prinsipnya, lanjut Ferinanndo, Dinkes Kendal siap mendukung kebijakan pemerintah untuk membantu pemutusan mata rantai Covid-19 maupun penyembuhan pasien positif.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat tidak panik, dan tetap melakukan apa yang diimbau pemerintah.
"Sampai saat ini belum ada warga Kendal yang dinyatakan positif covid-19. Sudah ada 5 PDP namun sudah dinyatakan negatif setelah uji laboratorium.
4 boleh pulang dan satu masih dirawat dengan penyakit lain sudah tidak di ruang isolasi.
Kemarin masuk satu PDP perempuan masih kita lakukan penanganan di RSUD dr Soewondo," ujarnya. (Sam)
• Salto Saat Berenang, Nasrudin Ditemukan Tewas dengan Kepala Terjepit Batu di Dasar Sungai
• Viral Tarif Pemeriksaan Virus Corona di RS Unair hingga Jutaan Rupiah, Ini Penjelasannya
• Satpol PP Karanganyar Jaring Pelajar di Kawasan Wisata, Mengaku Tak Tahu Alasan Diliburkan