Berita Semarang
Ketika Ganjar Disuguhi Jamu Corona di Kampung Jamu: Ini Bukan Obat, Tapi Bisa Menangkal
Dari sekian banyak jenis jamu tradisional itu, ada satu yang menarik perhatian Ganjar Pranowo, yakni Jamu Corona.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
Di Kampung Jamu Wonolopo, hampir sebagian besar masyarakatnya adalah perajin jamu.
Di setiap rumah yang ada, masyarakat memproduksi sendiri jamu-jamu tradisional itu, kemudian menjual kepada masyarakat.
Ganjar pun penasaran dengan cara pembuatan jamu itu.
Ia langsung masuk ke dapur salah satu pembuat jamu bernama Supriyanto, untuk melihat proses pembuatan itu.
Kepada Ganjar, Supriyanto memberikan informasi tentang pembuatan jamu dan bahan yang digunakan.
Satu persatu, ia menerangkan khasiat dari empon-empon atau bumbu dapur yang dipakai membuat jamu itu.
"Jahe ini biar hangat, Temu Lawak bagus untuk stamina. Kalau Kunir Asem ini bagus untuk pencernaan pak, sehingga bagus untuk menurunkan berat badan.
Ini juga baik untuk memperlancar haid bagi perempuan. Kalau jamu pahitan ini, untuk badan capek-capek bisa sembuh. Bapak cocok kalau habis sepedaan minum ini," terang Supriyanto.

Hampir satu jam Ganjar berdialog dengan para perajin jamu dan masyarakat di lokasi itu.
Tak pernah lelah, ia selalu mengedukasi masyarakat agar menjaga diri dan keluarga dari penularan virus corona.
"Jaga jarak, jangan dekat-dekat. Yang sakit pakai masker. Jangan lupa rajin cuci tangan pakai sabun ya," ucap Ganjar.

Ganjar pun meminta masyarakat rajin mengkonsumsi buah dan multivitamin.
Tidak perlu membeli dengan harga mahal, sebab semua bahan itu ada di sekeliling permukiman warga.
Semisal di kampung ini, ada banyak jenis jamu yang bisa dikonsumsi. Ini bagus untuk kesehatan, ada buah-buahan juga untuk pengganti vitamin.
"Mari kita bersama jaga pola hidup bersih dan sehat agar tidak tertular virus corona. Ini serius, masyarakat harus taat pada regulasi dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah," katanya.(*)