Berita Semarang
APD Langka, Jateng Produksi Sendiri dan Siap Didistribusikan Ke Tim Medis
Jawa Tengah memroduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis guna merawat pasien virus corona. APD diproduksi oleh RSUD Moewardi Solo.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jawa Tengah memroduksi Alat Pelindung Diri (APD) yang dipakai khusus para tenaga medis guna merawat pasien virus corona.
Mengingat, saat ini APD untuk tim medis semakin sulit diperoleh.
Dengan kreasi dan inovasi, Jateng mampu memproduksi APD sendiri untuk memenuhi kebutuhan seluruh rumah sakit.
APD tersebut diproduksi oleh RSUD Moewardi Solo.
• Sudah Renta, TNI Mencium Ada Upaya Pelengseran Goliat Tabuni dari Panglima TPNPB Oleh KKB Papua
• Hari Ke-4 Malaysia Lockdown, Warga Masih Padati Pusat Perbelanjaan, Diingatkan Malah Marah
• Bupati Bantul Suharsono Isolasi Diri Setelah Besuk ASN Pasien Positif Corona atau Covid-19
• UPDATE Virus Corona di Banyumas, 1 Pasien Positif Jumlah ODP Meningkat, Total 284 Kasus

Menggunakan bahan standar pabrikan yakni Polypropylene Spundbound, RSUD Moewardi mampu memproduksi 200-250 APD yang dapat digunakan untuk para tenaga medis merawat pasien corona.
"APD ini sulit dicari, bahkan di beberapa daerah ada yang teriak-teriak kekurangan APD sampai pakai mantel. Kami kemudian berinovasi mencari bahan seperti yang dibuat pabrikan.
RSUD Moewardi berhasil membuat inovasi dan kreatifitas dengan membuat APD sendiri yang hasilnya sama dengan yang dijual pabrikan dan harganya jauh lebih murah," kata Ganjar saat mengenalkan APD buatan Jateng di Kantor Dinas Kesehatan Jateng, Senin (23/3/2020), sebagaimana siaran pers ke Tribunjateng.com.
• Kekurangan APD, Tim Medis di Toraja Modifikasi Jas Hujan dan Masker, Disinfektan Bikin Sendiri
Setelah menangani kekurangan APD, pihaknya sedang berusaha mencari terobosan baru dalam rangka pemenuhan masker.

Sedangkan untuk hand sanitizer, lanjutnya, beberapa perusahaan dan pelajar sudah menemukan cara membuatnya sehingga dapat dipenuhi.
"Silahkan rumah sakit di seluruh Jateng koordinasi dengan Dinkes apabila kekurangan APD. Kalau ada yang ingin belajar membuatnya sendiri juga boleh, datang langsung ke Moewardi," tegasnya.
Menurut Ganjar, sudah saatnya pemerintah daerah berusaha untuk berinovasi dan berkreasi dalam rangka menangani penyebaran virus corona ini.
Tidak selayaknya, pemerintah daerah hanya mengandalkan pemerintah pusat dan hanya berpangku tangan.
"Kalau bisa pemerintah daerah membantu pusat, jangan hanya membebani pusat. Harus kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah sendiri. Yakinlah, dengan doa, ketekunan dan kemauan, semua pasti ada jalan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Moewardi, Bambang S.W mengatakan, ide pembuatan APD tersebut berawal dari kesulitannya mencari APD di pabrikan.
Pihaknya kemudian mencari bahan apa yang digunakan pabrikan untuk membuat APD itu.