Wabah Virus Corona
DPRD Nilai Pemkab Semarang Belum Serius Tangani Virus Corona : Data ODP dan PDP Saja Tak Punya
DPRD Kabupaten Semarang menilai Gugus Tugas Perceparan Penanganan Covid-19 atau virus corona bentukan Pemkab Semarang masih belum serius dalam melakuk
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - DPRD Kabupaten Semarang menilai Gugus Tugas Perceparan Penanganan Covid-19 atau virus corona bentukan Pemkab Semarang masih belum serius dalam melakukan penanganan wabah Corona.
Di antaranya tak terbukanya data PDP dan ODP di Kabupaten Semarang, serta minimnya akses tempat cuci tangan di tempat-tempat umum.
"Kami masih melihat gugus tugas ini belum serius.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Indrawati dan Anaknya Meninggal Kecelakaan Terlindas Truk Trailer
• Beredar Pesan Berantai Whatsapp Virus Corona Kini Melayang 8 Jam di Udara, Benarkah? Ini Faktanya
• Virus Corona, Pemkot Semarang Ubah Jam Kerja ASN, 3 Jam di Kantor Selanjutnya Bekerja di Rumah
• UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswi Itu
Data ODP dan PDP saja tak punya.
Maka harus diingatkan," sungut Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, usai rapat darurat bersama gugus tugas tersebut di ruang banggar DPRD Kabupaten Semarang, Senin (23/3/2020) siang.
Dalam rapat tersebut ia mempertanyakan beberapa hal.
Selain minimnya akses tempat cuci tangan di tempat tempat umum, menurutnya penyediaan penyemprotan disinfektan juga tak diberikan Pemkab.
"Malah saya mengapresiasi relawan-relawan di Kabupaten Semarang yang secara swadaya dengan kemauan sendiri, menyemprot disinfektan di akses-akses umum di Kabupaten Semarang," ungkapnya.
Selain itu Bondan menilai Pemkab Semarang abai dengan fakta bahwa masih ada beberapa tempat wisata dan tempat hiburan malam di Kabupaten Semarang yang belum tutup.
"Pabrik-pabrik juga belum tahu kondisinya seperti apa terkait pencegahan corona, masyarakat juga tidak diajak bicara," ungkapnya.
Ia pun menegaskan seharusnya informasi terkait ODP dan PDP di Kabupaten Semarang diinformasikan oleh Pemkab Semarang secara gamblang. Jika tidak diinformasikan, menurutnya akan terjadi misinformasi di masyarakat, yang imbasnya membuat keresahan di tingkat masyarakat Kabupaten Semarang.
"Coba, belum pernah ada Pemkab mengeluarkan informasi itu.
Saya beberapa kali ditanya, tak pernah bisa menjawab dengan benar."
"Maka jelas menimbulkan keresahan di masyarakat," terang dia.
Lebih jauh Bondan menjelaskan terkait RSUD Ambarawa yang menjadi rumah sakit rujukan terkait wabah Corona, pihaknya meminta Pemkab Semarang menambah ruang isolasi.