Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Pasar Tradisional di Kendal Mulai Sepi Pembeli, Pedagang Putar Otak hingga Pinjam Dana Koperasi

Efek peredaran virus corona mulai terasa di hingga ke pedagang pasar tradisional.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Bupati Kendal Mirna Annisa melakukan pemantauan pasar tradisional di Kendal, Senin (23/3/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Efek peredaran virus corona mulai terasa di hingga ke pedagang pasar tradisional.

Bupati Kendal Mirna Annisa melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional.

Dalam pantauannya di Pasar Kendal Kota, tampak para pedagang masih berjualan.

UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswa Itu

Lola Pamitan dari Tukang Ojek Pengkolan, Aliyah Faizah Ungkap Alasan Tak Akan Muncul Lagi

Wanita Asal Banjarnegara Meninggal di Bus saat Perjalanan dari Jakarta

Dampak Virus Corona di Jateng: Banyak Pembatalan Pesanan Konveksi dan DP Diminta Kembali

Hanya saja jarang terlihat pembeli dari satu sudut ke sudut lain.

Suasana pun tampak lengang.

Suarti (35) pedagang sembako mengatakan, setidaknya dalam kurun waktu 1 minggu pasar tempat ia berjualan mulai sepi pembeli.

Tak hanya pedagang sembako, sayuran hingga pedagang ikan dan daging juga sepi pembeli.

"Kita jualan apapun sepi semua.

Penurunan drastis buat kulakan lagi gak sampai," jelasnya di sela mengecek persediaan dagangan, Senin (23/3/2020).

Untuk menyambung hidup lantaran pendapatan menurun, Suarti mengaku harus ambil dana pinjaman koperasi terlebih dahulu.

Hal itu lantaran tidak adanya perputaran uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Ia berharap pandemi virus Covid-19 segera ditemukan solusinya agar kondisi perekonomian masyarakat segera stabil.

"Mudah-mudahan penyakit ini cepat usai dan semuanya terhidar dari wabah," harapnya.

Lain dari pedagang sembako, Iva S (40) mengaku bahwa dirinya cukup banyak menerima pesanan empon-empon.

Dalam beberapa hari terakhir, dagangannya seperti jahe, temulawak, serei, kayu manis, hingga kunyit masih cukup ramai.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved