Wabah Virus Corona
Social Distancing Tak Digubris Warga, Inggris Kini Terapkan Lockdown Keras, Patroli Diperketat
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya memberlakukan kebijakan lockdown, karena social distancing tak digubris warga.
TRIBUNJATENG.COM, LONDON – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya memberlakukan kebijakan isolasi ketat di negaranya, setelah sepanjang akhir pekan masyarakat tak mengindahkan kebijakan jaga jarak atau social distancing.
Diwartakan Daily Mail, Selasa (24/3/2020) pagi ini WIB, orang-orang Inggris hanya diizinkan pergi keluar untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok, kebutuhan medis, atau olahraga singkat.
Lewat kebijakan baru itu masyarakat hanya boleh bepergian ke dan dari tempat kerja, jika hal itu 'mutlak diperlukan', dan pekerjaan itu tidak dapat dilakukan di rumah.
• Satu Pasien di Sukoharjo Positif Corona Sempat Ikut Outbond Kantor di Semarang
• Harga Ponsel iPhone 11 Series Naik, iPhone 11 Pro Max Hampir Capai Rp 30 Juta
• PDP Corona Ditolak 4 RS, Kepala Puskesmas di Purbalingga Bikin Ruang Isolasi Sementara
• Tak Bisa Mencium Bau Jadi Gejala Baru Tertular Virus Corona atau Covid-19, Hasil Penelitian Terkini
• Ahli Medis China Peringatkan Adanya Gejala Gelombang Susulan Wabah Virus Corona
Johnson mengatakan toko-toko yang menjual barang-barang tidak penting sekarang sedang ditutup, bersama dengan taman bermain dan gereja.
Polisi diberi kekuasaan memaksa, termasuk denda untuk menegakkan tindakan luar biasa yang diberlakukan.
Johnson menambahkan, ada 'pemberontakan kabinet' jika Perdana Menteri tidak bergerak untuk menegakkan aturan lockdown ini.
Jumlah korban tewas di Inggris akibat wabah Coronavirus telah meningkat 54 dalam hanya 24 jam di tengah kenyataan masih ada banyak orang berkumpul di taman dan di pantai.
Pertemuan lebih dari dua orang akan dilarang di jalanan.
Ini merupakan kebijakan paling dramatis terkait kebebasan di Inggris pada saat damai atau perang.
Lewat pidatonya di Downing Street, Johnson mengatakan reuni keluarga, pernikahan, pembaptisan, dan acara sosial lainnya harus dibatalkan.
Pemakaman dapat dilanjutkan dihadiri oleh segelintir kerabat terdekat.
Orang-orang boleh meninggalkan rumah mereka untuk keperluan penting, bantuan medis, atau untuk bepergian ke tempat kerja jika itu benar-benar 'tidak dapat dihindari.
Pergi berolahraga akan diizinkan sekali sehari, tetapi taman akan dipatroli untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan aturan.
Selain denda, polisi diberi wewenang membubarkan pertemuan publik apa pun.
'Mulai malam ini saya harus memberi instruksi sederhana kepada rakyat Inggris, Anda harus tinggal di rumah,” katanya.
Menekankan 'tidak ada Perdana Menteri ingin membuat langkah-langkah seperti ini', Johnson memohon dukungan rakyat agar semua membantu pertempuran melawan virus corona.
'Tanpa upaya nasional besar-besaran untuk menghentikan pertumbuhan virus ini, akan tiba saatnya ketika tidak ada layanan kesehatan di dunia yang mungkin dapat mengatasinya; karena tidak akan ada cukup ventilator, tempat tidur perawatan intensif yang cukup, cukup dokter dan perawat,” katanya.
“Seperti yang telah kita lihat di tempat lain, di negara-negara lain yang juga memiliki sistem perawatan kesehatan yang fantastis, itu adalah momen bahaya nyata.
"Sederhananya, jika terlalu banyak orang yang menjadi sakit parah pada satu waktu, NHS (rumah sakit nasional) tidak akan mampu mengatasinya. Artinya lebih banyak orang yang cenderung meninggal, tidak hanya dari Coronavirus tetapi dari penyakit lain juga," imbuhnya.
Inggris telah melakukan langkah-langkah penanggulangan wabah Coronavirus. Di antaranya menangguhkan operator kereta api mempertahankan layanan guna mengurangi lalulintas orang.
Paramedis dan dokter yang bekerja di garis depan, akan mendapatkan semua peralatan perlindungan pribadi yang mereka butuhkan.
Dana talangan disiapkan untuk membantu sekitar lima juta wiraswasta yang diterjang badai kritis akibat ekonomi sulit bergerak.
Badan peradilan menangguhkan semua persidangan, dan tidak aka nada kasus baru yang dijadwalkan hingga situasi aman. (Tribunjogja.com/DailyMail/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inggris Akhirnya Terapkan Lockdown Keras, Polisi Akan Bubarkan Kerumunan
• Soal Kepastian UN Dihapus Tahun Ini, Kemendikbud Tunggu Keputusan Presiden Jokowi
• Redmi Note 9S Resmi Dirilis, HP 4 Kamera dengan Harga Rp 3 Jutaan, Ini Spesifikasinya
• Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik Tajam hingga Rp 59.000, Per Gram Rp 932 Ribu