Berita Internasional
Terbaru, Seorang di China Tewas Positif Terinfeksi Hantavirus, 32 Lainnya Sedang Jalani Test
Seorang di China Tewas Positif Terinfeksi Hantavirus, 32 Lainnya Sedang Jalani Test. Muncul pesan teks yang menghubung-hubungkan virus corona
TRIBUNJATENG.COM - Seorang pria asal China dilaporkan meninggal dan diketahui positif hantavirus.
Pria itu berasal dari Provinsi Yunnan, China barat daya.
Dia meninggal Senin (23/3/2020) kemarin saat melakukan perjalanan ke Provinsi Shandong, China dengan menggunakan bus. Menurut berita lokal Global Times, setelah meninggal pria itu segera diskrining untuk mengetahui penyakitnya.
Berdasar tes nukleus acid, diketahui pria tersebut terinfeksi hantavirus.
• Ahli Medis China Peringatkan Adanya Gejala Gelombang Susulan Wabah Virus Corona
• Pengurus Masjid Menara Tolak Imbauan MUI Untuk Tidak Gelar Sholat Jumat
• Heboh Keluarga PDP Corona Nekat Bawa Pulang Jenazah, Buka Bungkus Plastik dan Makamkan Sendiri
• Sudah Tak Tahan, Korban Ayah Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun Pilih Lapor Polisi
Kemudian, 32 penumpang bus juga diuji, apakah terjadi penularan dari manusia ke manusia atau tidak.
Setelah kabar pria dari China meninggal karena hantavirus tersebar luas, muncul pesan teks di luar negeri yang menghubung-hubungkan penyakit ini dengan virus corona atau Covid-19.
Pesan teks itu memperingatkan bahwa dunia berada dalam bahaya oleh penyakit hantavirus dan Covid-19 yang mewabah saat ini.
Berikut bunyi salah satu teks yang beredar di luar negeri seperti dikutip The Independent, Rabu (25/3/2020).
"Ketika seluruh dunia masih menderita karena virus corona, muncul virus lain. Virus hanta telah terdeteksi di China, disebabkan oleh hewan pengerat. Satu sudah meninggal dan beberapa dinyatakan positif," bunyi pesan itu.
Isi pesan itu dinilai berlebihan.
Hantavirus memang merujuk pada keluarga virus berbahaya yang disebarkan oleh hewan pengerat.
Namun, hantavirus tidak sebanding dengan virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Hantavirus juga bukan jenis penyakit baru.
Infeksi hantavirus telah dikenal selama beberapa dekade dan berpotensi aktif lebih lama, tidak mudah berpindah antar manusia.
Sebaliknya, orang yang terinfeksi hantavirus umumnya disebabkan karena dia telah terpapar cairan tubuh tikus seperti memegang urin, air liur, atau kotoran tikus yang mengandung hantavirus.