Wabah Virus Corona
Viral Plastik Pembungkus Dibuka dan Jenazah PDP Corona Dimandikan Keluarga, Ini Kata Jubir Covid-19
Viral Plastik Pembungkus Dibuka dan Jenazah PDP Corona Dimandikan Keluarga, Ini Kata Jubir Covid-19
Viral Plastik Pembungkus Dibuka dan Jenazah PDP Corona Dimandikan Keluarga, Ini Kata Jubir Covid-19
TRIBUNJATENG.COM - Kabar meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kolaka, Sulawesi Tenggara saat ini tengah ramai diperbincangkan.
Videonya pun viral di linimasa media sosial.
Pasalnya, jenazah pasien PDP virus corona itu dimakamkan tanpa melibatkan pihak petugas medis.
Jenazah pasien PDP itu dibawa dan dimakamkan oleh pihak keluarga.
• Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan
• Bingung Bayar Kredit? Jangan Khawatir, Presiden Jokowi Tangguhkan Cicilan 1 Tahun, Ini Syaratnya
• Terpaut 15 Tahun, Ini Kisah Cinta Didi Kempot Godfather of Broken Heart dengan Si Cantik Yen Vellia
• Bukan Jakarta, Presiden Jokowi Beberkan Provinsi Paling Terdampak Virus Corona di Indonesia
Padahal jenazah pasien PDP di Kolaka ini telah dibungkus plastik sesuai prosedur penanganan PDP virus corona.
Hal itu pun dibenarkan oleh Juru Bicara Covid-19 Kolaka, Muhammad Aris.
Dilansir dari Kompas tv, pasien PDP itu meninggal di Rumah Sakit Bahteramas, Sulawesi Tenggara.
Kejadian itu diketahui terjadi pada Senin (23/3/2020).
"Jadi pasiennya ini telah meninggal di RS Provinsi di Sultra, jadi info ini kami terima setelah pasien dalam perjalanan pulang," ujar Aris.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sebetulnya pasien PDP itu akan diperlakukan sebagaimana prosedur yang ada.
"Sudah dibungkus dan ini dilakukan penanganan mayat sebagaimana PDP, tapi keluarga menolak sehingga keluarga mengangkat ke mobil pribadi dan dibawa ke kolaka," jelasnya.
Aris pun menjelaskan bahwa prosesi pemakaman pasien PDP itu dilakukan tanpa melibatkan pihaknya.
Menurutnya, pihaknya telah menyiapkan langkah preventif dalam penanganan pasien PDP ini.
Namun, saat itu suasana rumah duka sudah dipenuhi pelayat sehingga pihaknya tak dapat berbuat banyak.
"Massa berkerumun kami sebetulnya rencana awalnya akan lakukan beberapa tindakan preventif tapi melihat kenyataan bahwa kita sudah tidak bisa berbuat apa apa sehingga terpaksa kita lihat agak jauh dari luar, semua prosesi itu begitu cepat dilakukan dari memandikan dan dibawa ke pemakaman, jadi tidak melibatkan sama sekali," terangnya.
"Jadi pihak keluarga membuka plastik itu dan melakukan prosesi pengurusan mayat seperti biasa jadi tidak ada prosedur yang dilakukan," terangnya.
Setelahnya, pihaknya mengumpulkan data siapa saja yang telah terlibat kontak dengan pasien PDP itu.
"Seluruh yang sempat kontak dengan mayat ini kami data dengan baik untuk selanjutnya kami akan lakukan tindakan seperti tetap akan menganjurkan untuk isolasi mandiri dulu kemudian sambil kita nunggu perkembangna, langkah awal bahwa keluarga yang kontak langsung segera kami akan isolasi," ucap Aris.
Mengenai hasil tes swab pasien PDP tersebut, Aris pun berharap segera keluar.
"Kami masih menunggu biasanya sih yang lain sekitar 4 hari tetapi kami juga tetap menunggu kemungkinan antrean labkes pusat, kami berharap secepatnya," terangnya
Terpisah, Dirut RSUD Bahteramas Sultra, Syarif Subijakto Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto mengatakan, pasien itu dirawat sejak tiga hari lalu di ruangan isolasi.

Seperti diwartakan, Kompas.com. pada Senin (23/3/2020) kemarin, rencananya petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra baru akan melakukan uji swab, tapi pasien itu sudah meninggal dunia.
Sjarif mengatakan, pasien ini mengalami gangguan bronkitis pneumonia berat dan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
"Meninggal karena faktor penyakitnya bisa, bronko pneumonia. Gejalanya sesak napas, pakai, oksigen.
Sudah ditangani dokter penyakit dalam, diobati, cuma kondisinya tidak terlalu bagus sejak semalam," kata Sjarif dikonfirmasi, Senin (23/3/2020).
Sjarif juga mengungkapkan bahwa korban pernah bepergian ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah dan pulang ke Indonesia pertengahan Februari 2020.
Selanjutnya, pasien masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra dan pada 18 Maret dirujuk di RSUD Bahteramas.
Meski sudah meninggal, tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra tetap mengambil sampel liur tenggorok (swab) untuk diuji di laboratorium rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Hasil laboratorium itu nantinya akan memastikan apakah korban terinfeksi virus corona atau tidak.
"Standar Covid-19, sebelum positif kita lakukan," ujarnya. (Mohamad Afkar S)
• Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan
• Semua Sinetron Sinemart di SCTV Dihentikan Sementara, Haico Pamit Off dari Samudra Cinta
• Triawan Munaf Geram dengan Ria Ricis, Syuting dengan Banyak Kru di Tengah Pandemi Corona
• Bingung Bayar Kredit? Jangan Khawatir, Presiden Jokowi Tangguhkan Cicilan 1 Tahun, Ini Syaratnya
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kronologi Jenazah Pasien PDP Dimakamkan Keluarga, Jubir Covid-19 : Terpaksa Kita Lihat dari Luar