Wabah Virus Corona
Jumlah Pasien Positif Corona di Semarang Meningkat, Hendi Tak Mau Takuti Warga dengan Status KLB
Jumlah pasien positif corona (covid-19) di Kota Semarang semakin meningkat.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jumlah pasien positif corona (covid-19) di Kota Semarang semakin meningkat.
Berdasarkan data website resmi Pemerintah Kota Semarang yakni siagacorona.semarangkota.co.id pada Jumat (27/3/2020) pukul 16.00, total positif covid-19 sebanyak 20 pasien, satu diantaranya telah meninggal beberapa waktu lalu. Sedangkan, 19 pasien masih dalam perawatan.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 125 orang. Empat diantaranya dinyatakan negatif, lima telah meninggal dunia.
• Sudjiwo Tedjo Minta Presiden Jokowi Cuti dan Maruf Amin Pimpin Lawan Virus Corona, Ini Alasannya
• Kini Jadi Negara dengan Pasien Corona Terbanyak, Amerika Sempoyongan Hingga Minta Bantuan Korsel
• BREAKING NEWS : Penemuan Mayat Perempuan di Tandon Air di Semarang, Suami Cium Bau Menyengat
• Presiden Jokowi Pecat Evi Novida Sebagai Komisioner KPU, Ini Penyebabnya
Saat ini, PDP yang masih di rawat di rumah sakit sejumlah 116 pasien.
Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Semarang ada 1.300 orang.
Sebanyak 529 orang telah selesai dilakukan pemantauan, sedangkan 771 orang masih dalam pemantauan.
Meski jumlah pasien positif corona terus bertambah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Pemerintah Kota Semarang belum menetapkan status kejaidan luar biasa (KLB).
Menurutnya, beberapa kota di Indonesia sedang mengalami hal yang sama yakni wabah virus corona.
"Buat apa kami harus menyampaikan sesuatu yang kesannya menakut-nakuti masyarakat.
Ini luar biasa loh. Ya sudah pada tahu, ekonomi sulit, yang positif banyak, PDP meningkat," ujar Hendi, sapaannya, Jumat (27/3/2020).
Menurut Hendi, hal yang terpenting saat ini adalah terus menyosialisasikan bahaya covid-19 kepada masyarakat.
Pemkot Semarang terus meminta masyarakat untuk melakukan anjuran-anjuran pemerintah dan mampu menahan diri untuk tidak berpergian ke luar rumah.
"Sekarang yang penting menyosilalisasikan bahaya covid.
Masing-masing individu mampu menahan diri di rumah," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Hendi, Pemkot Semarang berupaya secara maksimal melakukan penanganan covid-19.