Virus Corona Jateng
39 Kendaraan Bawa Pemudik Dihentikan di Batas Wilayah Brebes-Tegal, Semua Penumpang Diperiksa
Meningkatnya arus mudik dari ibu kota ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah, meningkatkan risiko penularan virus corona (Covid-19) berpindah dari Kota ke
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DUKUHWARU - Meningkatnya arus mudik dari ibu kota ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah, meningkatkan risiko penularan virus corona (Covid-19) berpindah dari Kota ke Desa.
Mengantisipasi hal tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah, beserta jajarannya dibantu unsur kepolisian Polres Tegal, lakukan pemeriksaan kesehatan para pemudik di perbatasan Kabupaten Tegal dengan Brebes, tepatnya di Desa Selapura Kecamatan Dukuhwaru, Senin (30/3) dini hari.
Dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Senin (30/3) dijelaskan, sedikitnya 39 unit kendaraan travel dan pribadi dari Jabodetabek yang mengangkut 379 pemudik dihentikan.
• BREAKING NEWS: Hasil Tes B2P2VRP 1 Warga Salatiga Positif Virus Corona, Pulang dari Amerika
• Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak
• Cara Login dan Isi Sensus Penduduk Online 2020 di sensus.bps.go.id, Besok Terakhir
• Polisi Curiga Pemotor Tanpa Plat Nomor di Pekalongan Ternyata Bawa Pil Koplo 5.000 Butir
Seluruh penumpang dan awak supir diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas dan didata.
Umi yang turut memantau proses pemeriksaan kesehatan pun memberikan arahannya ke sejumlah pemudik tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Ia menyampaikan, pemudik dari zona merah infeksi Covid-19 seperti Jabodetabek memiliki risiko tertular dan penularan yang cukup tinggi.
Sehingga pihaknya pun minta agar protokol kesehatan harus dipatuhi, salah satunya kepada rombongan pemudik asal Bekasi dengan tujuan Jatinegara Kabupaten Tegal.
“Sampai di rumah saya minta panjenengan jangan bersentuhan atau bersalaman dengan siapa pun.
Segera ke kamar mandi, rendam pakaian, sepatu, tas serta aksesoris lainnya yang dipakai saat ini dengan deterjen dan lekas mandi.
Upayakan setelahnya jaga jarak fisik dengan anggota keluarga lain selama 14 hari untuk memastikan anda tidak tertular virus.
Lapor ke RT setempat untuk didata dan jika selama 14 hari ada gejala seperti demam, batuk dan sesak nafas, segera periksakan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat," pesan Umi.
Di sela-sela kegiatan, Umi yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, Uwes Qoroni menyampaikan, jika penetapan status tanggap darurat virus corona (Covid-19) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di awal Maret lalu memacu percepatan arus mudik.
“Mereka terpaksa mencuri start mudik pulang ke kampung halamannya karena khawatir Jakarta akan ditutup, disamping juga sudah tidak ada lagi yang mereka kerjakan di sana karena pabrik tempatnya bekerja tutup, tempat usahanya tutup dan dagangan sepi pembeli,” ujarnya.
Umi pun mengakui, anjuran kepada warganya untuk tidak mudik belum bisa sepenuhnya diterapkan.
Meskpun dari respon publik yang Ia baca di media sosial, tidak sedikit yang mendukung kebijakannya menunda kepulangan demi kebaikan bersama, menjaga agar keluarganya di kampung halaman tetap sehat.