Tokoh Olahraga
Kisah Perjalanan Bob Hasan: Raja Kayu Anak Juragan Tembakau Kedu
Bahkan membangun gedung PB PASI pun menggunakan dana pribadi Om Bob. Agar atletik Indonesia merajai Asia Tenggara.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Bob Hasan sosok raja hutan itu tidak sayang uang jika untuk keperluan atletik.
Bahkan membangun gedung PB PASI pun menggunakan dana pribadi Om Bob. Agar atletik Indonesia merajai Asia Tenggara.
Bicaranya tegas teratur dan meyakinkan. Wajahnya khas dengan kumis awet tebal sejak muda hingga tua. Orang mengenalnya Bob Hasan, sosok pengusaha sukses dan 'care' serta serius memajukan atletik Indonesa.
Bob Hasan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) meninggal dunia.
Pria kelahiran Jakarta, 24 Februari 1931 tersebut mengembuskan napas terakhir di RSPAD, Jakarta, Selasa (31/3/2020), pada pukul 11.00 WIB.
Sebelum menjadi Ketum PB PASI, Bob Hasan merupakan seorang pengusaha yang dijuluki "raja kayu". Ia dilahirkan di Jakarta pada 24 Februari 1931.
• BERITA LENGKAP: Pelanggan Listrik 450 V Digratiskan dan Presiden Tetapkan Kedaruratan Kesehatan
• Hotline Semarang : TPS Ulin, Sampahnya Tak Pernah Tuntas Dibersihkan
• FOKUS : Yang Terang dalam Diam
Diberitakan Harian Kompas, 11 Desember 1988, masa kecil Bob Hasan terbilang tak menentu. Sebagai seorang anak pedagang tembakau di daerah Kedu, Jawa Tengah, tempat tinggalnya terus berpindah-pindah tempat.
Bob mulai mengenal dunia bisnis di sekitar 1958, ketika dia memegang Finex (ekonomi dan keuangan) dari Territorium IV atas kepercayaan Presiden Soeharto.
Ketika itu ia memiliki sekitar 25 perusahaan namun tak pernah sekalipun dirinya memegang kendali pimpinan sebagai direktur utama. Dia hanya menanam modalnya, kemudian mengontrol kehidupan perusahaannya.
Diketahui, Bob Hasan pernah mengetuai berbagai organisai di antaranya sebagai Ketua Umum Masyarakat Perkayuan Indonesia (MPI), Ketua Umum Apkindo (Asosiasi Panel Kayu Indonesia), dan lain sebagainya.
Ia menikah pada 31 Desember 1975 dengan mojang Priangan asli Cirebon, yakni Pertiwi Soemadi. Adapun istrinya tersebut pernah menjadi pramugari sebelum dipersunting Bob Hasan.
Harian Kompas, 26 Oktober 1979 mencatat, Bob Hasan terpilih menjadi Ketua Umum PB PASI menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo. Setelah terpilih, ia memiliki beberapa program yang akan dijalankan pada waktu itu.
Di antaranya, Bob menggerakkan acara-acara lari massal baik berupa lomba lari jarak jauh maupun estafet.
Selain itu, ia juga menunjuk pejabat-pejabat bekas perusahaan-perusahaannya di daerah sebagai pimpinan klub atletik setempat.
"Pokoknya sasaran kita lima tahun lagi bisa melewati atletik Malaysia, Muangthai (Thailand), Filipina, dan Burma (Myanmar)," kata Bob kala itu.