Virus Corona Jateng
Di Tengah Wabah Virus Corona Aktivitas Ekspor Jateng Membaik, Ini 5 Komoditi Penyelamat Devisa
Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, aktivitas ekspor dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terus bergerak naik.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, aktivitas ekspor dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terus bergerak naik.
Tercatat dari awal Maret hingga akhir Maret eskpor lewat Tanjung Emas mencapai Rp 7,5 triliun.
Total capaian ekspor itu melebihi ekspor pada bulan Februari yang hanya Rp 7 triliun.
• Setelah 14 Tahun Konflik, Betharia Sonata Menangis Ceritakan Alasannya Minta Maaf pada Willy Dozan
• Benarkah Cuaca Panas Bikin Virus Corona Mati? Ini Penjelasan IDI
• Klik Www.pln.co.id untuk Dapatkan Token Gratis Selama 3 Bulan, Ini Cara Mudahnya
• Viral Pria di Solo Bagi-bagi Sembako Kendarai Sedan Mewah, Tukang Becak: Alhamdulillah Pas Sepi
Dari data yang dihimpun Tribunjateng.com, terjadi peningkatan devisa ekspor Rp 500 miliar.
Capain ekspor Maret 2020 juga hampir mendekati Maret 2019 sebelum adanya wabah Covid-19 dengan total devisa Rp 9,2 triliun.
Menurut Anton Martin, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas, di tengah pandemik Covid-19 trend ekspor mulai membaik.
"Baik dari devisa dan volumenya terus membaik bahkan hampir mendekati tahun lalu," jelasnya, Jumat (3/4/2020).
Ditambahkannya, untuk tahun 2020 terdapat lima komoditas ekspor terbesar yang menopong pendapatan devisa negara.
"Lima komoditas itu adalah garment, furnitur, benang, kayu semi olahan, serta sepatu dan alas kaki," paparnya.
Anton merinci, ekspor garment menjadi komoditas ekspor terbesar dari awal Januari hingga 31 Maret, di mana mencapai Rp 6,3 triliun.
"Posisi kedua ada furnitur yang mencapai Rp 2,6 triliun, sementara benang Rp 1,8 triliun, kayu semi olahan Rp 1,7 triliun, dan yang terakhir sepatu dan alas kaki yang mencapai Rp 1,6 triliun," ucapnya.
Anton berharap, aktiviats ekspor terus bergerak ke arah positif di tengah wabah Covid-19.
"Untuk menopang dan memicu perekonomian Jateng, aktivitas ekspor harus terus bergerak ke arah positif di tengah imbas Covid-19 terhadap perekonomian nasional," tambahnya. (bud)
• Jangan Lupakan Demam Berdarah, Sudah Ada 157 Kasus dan 4 Meninggal karena DBD di Kota Semarang
• MGMP Tata Busana Jepara Mampu Kerjakan 300 APD dalam Seminggu
• Sopir di Purbalingga Ini Bawa Jasad Korban Kecelakaan yang Ditabraknya ke RS Lalu Melarikan Diri
• Kabar Baik, 2 PDP di RSUD Cilacap Dinyakatan Negatif Virus Corona