Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

DETIK-DETIK Seorang Pria Tewas Ditembak Langgar Aturan Lockdown, Awalnya Marah Ditanya Soal Masker

Aturan tegas dan ancaman pemerintah Filipina untuk menembak mati terhadap warga yang melanggar lockdown tidak hanya gertakan semata.

ISTIMEWA
Ilustrasi mayat dan pistol 

Mobil Melintas Tak Ada Yang Mau Menolong, Tukang Ojek Korban Kecelakaan di Semarang Meninggal Dunia

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! PDP Asal Kabupaten Tegal Meninggal Dunia, Pulang dari Bali

BREAKING NEWS: Pengendara Sepeda Motor Meninggal Tertabrak Truk di Jalan Siliwangi Semarang

Warga Banyumas yang Tidak Pakai Masker Akan Dikenai Denda Rp 20 Ribu Per Orang

DETIK-DETIK Seorang Pria Tewas Ditembak Langgar Aturan Lockdown, Awalnya Marah Ditanya Soal Masker lalu melawan petugas dengan sabit lalu ditembak petugas

TRIBUNJATENG.COM -- Aturan tegas dan ancaman pemerintah Filipina untuk menembak mati terhadap warga yang melanggar lockdown tidak hanya gertakan semata. 

Seorang pria berusia 63 tahun dikabarkan tewas setelah ditembak di Filipina.

Pria tersebut ditembak mati setelah mengancam para pejabat desa dan polisi dengan sabit di pos pemeriksaan virus corona.

Informasi itu disampaikan oleh pihak kepolisian pada Sabtu (4/3/2020).

Si pria diyakini mabuk ketika ia mengancam para pejabat desa

dan polisi yang menjaga pos pemeriksaan di kota Nasipit, provinsi selatan Agusan del Norte, Kamis, kata sebuah laporan polisi. 

"Tersangka itu diperingatkan oleh petugas kesehatan desa," ungkap laporan tersebut yang dikutip dari Al Jazeera.

"Karena (dia) tidak mengenakan masker," kata laporan itu.

"Tapi tersangka marah, mengucapkan kata-kata memprovokasi

dan akhirnya menyerang personil menggunakan sabit," terang laporan tersebut.

Covid-19 Merebak di Asia Tenggara, Filipina Isolasi 670 Pekerja Medis
Covid-19 Merebak di Asia Tenggara, Filipina Isolasi 670 Pekerja Medis (Guardian via Maria Theresa Depano)

Lebih jauh, tersangka ditembak mati oleh seorang polisi yang berusaha menenangkannya. 

Insiden ini adalah kasus pertama yang dilaporkan polisi menembak warga sipil

karena menolak mengikuti lockdown untuk mengekang penyebaran virus corona.

Senin, 6 April Waspada Hujan Ringan dan Sedang di Sebagian Wilayah Tegal Pada Sore Hingga Malam Hari

Simak Prakiraan Cuaca BMKG di Purwokerto Hari Ini Senin 6 April 2020

Peringatan Duterte: Ikuti Perintah Saat Ini

Presiden Rodrigo Duterte telah memperingatkan terkait hal ini pada Rabu (1/4/2020) kemarin.

Dalam peringatannya, Duterte telah memerintahkan polisi dan militer untuk menembak siapa saja yang membuat masalah, khususnya dalam penanganan virus corona.

"Ikuti pemerintah saat ini karena sangat penting," katanya dalam pidato nasional televisi larut malam.

"Dan jangan membahayakan pekerja kesehatan, para dokter, karena itu adalah kejahatan serius," tegas Duterte.

"Perintah saya kepada polisi dan militer, jika ada yang membuat masalah, dan hidup mereka dalam bahaya: tembak mereka mati!," jelas Duterte.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akan memerintahkan polisi dan tentara untuk menembak mati para perusuh selama masa lockdown di Luzin, Filipina.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akan memerintahkan polisi dan tentara untuk menembak mati para perusuh selama masa lockdown di Luzin, Filipina. (Kolase (Sumber : BBC.com, philstar.com))

Pulau utama Luzon di Filipina telah ditutup selama satu bulan sejak 16 Maret 2020.

Pihak berwenang melarang orang meninggalkan rumah mereka kecuali untuk keperluan penting.

Misalnya ke toko kelontong atau apotek, atau jika mereka adalah pekerja garis depan. 

Lebih lanjut, banyak provinsi di luar Luzon juga memberlakukan lockdown mereka sendiri dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus.

Hotman Paris Hutapea Posting Foto Jadul Bareng Sophia Latjuba, Ada Penampakan Dua Pistol

Stres Dikucilkan dan Diteror Tetangga, Keluarga Pasien Positif Covid-19 Ini Ancam Bakar Rumahnya

Duterte: Masyarakat Perlu Menyadari Situasi

Pada Jumat (3/4/2020), Duterte mengatakan, masyarakat perlu menyadari gawatnya situasi karena siapa pun dapat sakit karena penyakit itu. 

"Tanpa lockdown ini, ini tidak akan berakhir," katanya. "Jadi, jika kamu tidak mau mengikuti, maka aku akan menghabisimu untuk melindungi nyawa orang tak bersalah yang tidak ingin mati," tegas Duterte.

Amnesty Internasional Sesalkan Kebijakan Duterte

Amnesty International menyesalkan fakta bahwa para pemimpin kuat di dunia seperti Duterte.

Pihaknya mengatakan, Duterte telah menggunakan pandemi Covid-19 uuntuk lebih jauh melumpuhkan kritik dan perbedaan pendapat. 

"Ini adalah krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Butch Olano, Sirektur Amnesty International di Filipina. 

"Tetapi Presiden Duterte fokus pada menyerang kebebasan berbicara dan berkumpul," katanya.

"Dia meremehkan permintaan negara untuk layanan yang lebih baik ketika prioritasnya

adalah untuk memenuhi kewajiban pemerintah menyediakan layanan kesehatan dan bantuan vital bagi semua orang tanpa diskriminasi," tambahnya. 

Hasil Penelitian Terbaru: Puasa Mampu Tingkatkan Imunitas untuk Lawan Covid-19

Kala UMKM Banting Setir Buat Produk Terkait Penanganan Corona, Heno Kebanjiran Order Masker Batik

Bantuan Tunai kepada Keluarga Miskin

Lebih jauh, pemerintah telah mulai mendistribusikan bantuan tunai kepada keluarga miskin dan pekerja yang terkena dampak lockdown di bawah paket perbaikan 200 miliar peso atau 4 miliar dolar Amerika.    

Namun ada keluhan terus-menerus tentang keterlambatan pengiriman bantuan, terutama paket makanan. 

Pada Rabu (1/4/2020), keributan terjadi di pinggiran Manila ketika sekelompok penduduk daerah kumuh berkumpul di luar rumah.

Setelah mendengar desas-desus bahwa sumbangan akan didistribusikan. 

Petugas keamanan desa dan polisi mendesak warga untuk kembali ke rumah mereka, tetapi mereka menolak. 

Dua puluh satu warga ditangkap dan berbagai tuntutan pidana telah diajukan terhadap mereka. 

Kasus Infeksi Virus Corona di FIlipina 

Untuk diketahui, Departemen kesehatan melaporkan 76 kasus infeksi baru yang dikonfirmasi di Filipina.

Sehingga total penghitungannya menjadi 3.094. kasus dikonfirmasi.

Delapan kematian tambahan juga dicatat, mendorong angka kematian menjadi 144, sementara 57 pasien telah pulih. 

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Langgar Aturan Lockdown Filipina, Seorang Pria Ditembak Mati

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved