Berita Banyumas
Di Kelurahan, Ojol yang Ditipu saat Antar Penumpang Purwokerto-Solo Kaget: Sudah Banyak Ojol Lain
Sayangnya penumpang itu tidak mau, karena dengan naik bus otomatis harus membayar dulu, sedangkan penumpang itu tidak membawa uang sama sekali
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Hingga akhirnya datang linmas kelurahan setempat dan membawanya ke kantor kelurahan Banjarsari.
Begitu sampai kantor kelurahan betapa kagetnya Mulyono karena sudah berkumpul para ojek online banyak sekali.
"Ya allah kaget aku mas, ojek online sudah banyak yang berkumpul.
Ketika sudah kumpul, mereka menggalang dana agar saya dapat pulang," tambanya.
Salah seorang pengurus ojol menginisiasi menggalang dana melalui kardus yang uangnya itu dikumpulkan melalui para ojek online yang hadir.
Siapa saja yang ikhlas bisa menyumbang ke Mulyono supaya punya uang saku kembali ke Purwokerto.
Syukur-syukur dapat terkumpul hingga Rp 700 ribu sebagai ganti uang pembayaran atas penumpang yang menipu tersebut.
"Alhamdulilah yang yang terkumpul justru melebihi Rp 700 ribu mas.
Tidak sampai setengah jam uang di dalam kardus itu terkumpul hingga Rp 2 juta lebih," ungkapnya.
Mulyono awalnya menolak, tetapi hal itu adalah bagian dari sumbangan dan bantuan dari teman-teman ojek online di Solo.
Setelah itu Mulyono kemudian pulang ke Purwokerto diantarkan dengan naik mobil Ambulans sampai ke Klaten.

Sampai di Klaten, Mulyono di alihkan dengan ke kendaraan lain, yaitu mobil Pick Up dan motornya di masukan dalam mobil dan mengantarkannya hingga ke rumahnya di RT 6 RW 1 Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Perlu diketahui bahwa Mulyono tidak menyangka akan mendapat bantuan seperti itu.
Sebelumnya dia mempunyai pikiran bahwa uang Rp 700 ribu hasil orderannya itu akan digunakan membeli beras persediaan.
"Sejak di Purwokerto saya ada rencana membeli beras paling tidak 50 kilogram buat persediaan, karena kondisi saat ini sedang sepi penumpang.