Tips Kesehatan
Percikan dari Bersin dan Batuk Bisa Terbang hingga 8 Meter, Ini Etika serta Pencegahan Virus
Virus dan bakteri dapat menyebar melalui percikan ( droplet) batuk dan bersin. Kuman dari droplet menularkan penyakit pilek, infeksi virus corona
TRIBUNJATENG.COM - Virus dan bakteri dapat menyebar melalui percikan ( droplet) batuk dan bersin.
Kuman dari droplet yang mengandung patogen ini dapat menularkan penyakit.
Di antaranya batuk rejan, influenza, pilek, dan infeksi virus corona atau Covid-19.
• Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal
• Dibully di Medsos, Yasonna: Bahasanya Jauh dari Adab Ketimuran, Sangat Mundur
• Hasil Penelitian Terbaru: Puasa Mampu Tingkatkan Imunitas untuk Lawan Covid-19
• Kronologi Soraya Larasati Kena Pelecehan Seksual saat Lari Pagi: Tiba-tiba Mencomot Dada Saya
Ada juga jenis penyakit yang menular lewat udara seperti campak, TBC, dan cacar air.
Bagaimana batuk dan bersin dapat menularkan penyakit?
Saat batuk atau bersin, ribuan hingga jutaan kuman dapat terbang ke udara.
Melansir Business Insider, di dalam paru-paru tubuh kita terdapat setengah liter cairan.
Begitu batuk atau bersin, lendir tersebut keluar berupa percikan cairan yang dipenuhi kuman.
Semprotan percikan cairan mengandung kuman ini dapat terbang ke udara.
Tetesan percikan mengandung kuman dari bersin atau batuk tersebut lantas dapat terhirup secara langsung dari orang yang berada di sekitar kita.
Sebagian kuman dalam droplet juga bisa bertahan di udara sampai beberapa saat.
Cipratan cairan dari saluran pernapasan juga bisa bertahan di permukaan benda-benda sampai beberapa jam, bahkan hari.
Kuman lebih banyak menyebar lewat bersin daripada batuk
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, droplet mengandung patogen influenza dapat menyemprot sejauh dua meter dari orang yang batuk atau pilek.
Namun, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang pernah meriset batuk dan bersin pada 2014 membuktikan jarak terbang droplet bisa lebih jauh.
Melansir Self, ahli dari MIT melacak pergerakan percikan cairan dari saluran pernapasan menggunakan kamera berkecepatan tinggi.
Hasilnya, partikel percikan droplet berukuran lebih kecil ternyata dapat terbang sejauh 2,5 meter ke arah horizontal.