Berita Jateng
Eli, Eli, Lama Sabachthani! Renungan Jumat Agung 2020
Kalimat dalam Bahasa Ibrani ini dalam Bahasa Indonesia berarti, “Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan Aku?” (Matius 27:46).
Jeritan itu tidak pernah dihapus dari Injil, tak juga disembunyikan, atau ditutup-tutupi.
Jeritan dalam kehancuran oleh Yesus itu menjadi penggenapan nubuat dari Kitab Mazmur 22:2.
Jeritan dalam penderitaan dan kehancuran itu sesungguhnya adalah doa.
Jeritan doa itu diserukan Yesus, saat Ia membawa pengalaman kehancuran ekstrem dalam doa-Nya kepada Allah, yang disebut dan diperkenalkan kepada kita sebagai Bapa semua orang yang tanpa diskriminasi.
Fakta salib adalah kehancuran, pengkhianatan, pengabaian dan penolakan.
Pada zaman itu, salib adalah kebodohan bagi orang bukan Yahudi dan bagi orang Yahudi suatu batu sandungan (1Korintus 1:23).
Namun, kebodohan dan batu sandungan itu oleh kehancuran yang dialami Yesus diubah menjadi tanda kemenangan dan keselamatan (1Korintus 1:18).
Dalam konteks itulah, maka, seruan, “Eli, Eli, lama Sabachthani!” tidak disembunyikan dan dihapus meski diteriakkan oleh Yesus dalam kehancuran dan penderitaan-Nya di kayu salib.
Mengapa?
Sebab, Yesus melakukan-Nya demi keselamatan kita, demi keselamatan umat manusia yang tidak akan pernah bisa lepas dari masalah, penderitaan, dan kehancuran.
Semua itu terjadi demi kita manusia, demi kasih Allah dan untuk melayani kita.
Meminjam permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya Minggu Palma (4/4/2020), Yesus mengalami pengabaian total dalam suatu situasi yang belum pernah Ia alami sebelumnya untuk menjadi satu dengan kita dalam segala hal.
Dia melakukannya untuk saya, untuk Anda, untuk meneguhkan pengharapan kita, di saat kita pun merasa ditinggalkan Allah ketika sedang mengalami berbagai macam penderitaan, kehancuran, bahkan dalam arti tertentu kematian yang tak lagi sanggup kita tanggung.
Tetap Berpengharapan
Maka, jeritan doa itu bukan jeritan keraguan, keputusasaan, atau ketidakpercayaan akan kehadiran Allah dalam penderitaan, kehancuran, dan kematian.