Virus Corona Jateng
Perawat Rembang Menentang Penolakan Jenazah Rekan Seprofesi di Ungaran: Menyakitkan & Tak Adil
Sejumlah perawat di Kabupaten Rembang menentang sikap warga yang menolak pemakaman jenazah perawat positif Covid-19 di Ungaran Kabupaten Semarang.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Sejumlah perawat di Kabupaten Rembang melakukan aksi solidaritas untuk menentang sikap warga yang menolak pemakaman jenazah perawat positif Covid-19 di Kabupaten Semarang belum lama ini.
Aksi solidaritas ini berlangsung di Kantor DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Rembang, yang lokasinya di sebelah timur RSUD dr R Soetrasno Rembang, Jumat (10/4/2020).
Para peserta aksi menganggap tindakan penolakan jenazah perawat tersebut sangat menyakitkan dan tidak adil.
• Warganya Tolak Pemakaman Perawat Korban Corona, Pak RT di Ungaran Ini Menangis: Saya Minta Maaf
• Warga Ngadirgo Semarang Sempat Pasang Spanduk Tolak Pemakaman Korban Corona, Ini Alasannya
• Viral Suami Dilabrak Istri Gegara Mandi dengan Si Rambut Panjang, Malah Cengengesan
• Doa Quraish Shihab untuk Glenn Fredly Bikin Najwa Shihab Menangis Sesenggukan
Mereka menilai, oknum yang menolak proses pemakaman tersebut tidak menghargai jasa perawat yang sudah bertaruh nyawa menangani pasien corona.
Dalam aksi tersebut, pengurus PPNI Kabupaten Rembang menyuarakan sikap dengan membawa poster.
Mereka tetap mengatur jarak sesuai anjuran terkait physical distancing.
Poster tersebut berisi ajakan untuk mendukung para perawat selama bekerja menangani pasien Covid-19.
Ketua PPNI Kabupaten Rembang, Tabah Tohamik mengatakan, peristiwa penolakan jenazah perawat perempuan tersebut sangat melukai hati rekan seprofesi.
Ia juga mengajak masyarakat mengedepankan akal sehat dalam melawan persebaran virus corona.
“Kami mengucapkan innalillahi wainnailahi roji’un atas wafatnya saudara kami dalam merawat pasien corona."
"Namun, saat akan dimakamkan, justru jenazahnya ditolak."
"Maka kami menggalang aksi persaudaraan untuk mendukung saudara kami yang terkena musibah," ucap Tabah.
Meski demikian, ia mengimbau para perawat di Kabupaten Rembang agar tidak melakukan aksi mogok kerja dalam menyikapi peristiwa ini.
“Perawat sudah bekerja di luar batas kewajaran saat ini."
"Siang malam berada di dekat pasien."
"Di kala orang lain bisa bekerja di rumah, kami terus berada di dekat pasien."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/perawat-rembang-menentang-ungaran.jpg)