Berita Papua
Siapakah Wainemung yang Disebut-sebut Pengendali KKB Papua? Kapolda: Mereka Inilah Pengendali Perang
KKB Papua ternyata bukanlah aksi spontanitas melainkan sudah dipersiapkan dan dikendalikan oleh sekelompok orang.
TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA - Terungkap sejumlah fakta tak terduga tentang kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
KKB Papua ternyata bukanlah aksi spontanitas melainkan sudah dipersiapkan dan dikendalikan oleh sekelompok orang.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw yang dilansir dari Kompas dalam artikel 'Setelah Tangkap Pemasok Makanan dan Amunisi, Polisi Incar Pengendali Perang KKB'
Menurut Paulus, sekelompok orang inilah yang menciptakan konflik antara KKB Papua dan aparat penegak hukum.
Di samping itu, Paulus juga mengapresiasi keberhasilan pasukan gabungan TNI-Polri menangkap pemasok sembako untuk KKB Papua.
Berikut rangkuman fakta lengkapnya :
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Penyanyi Dangdut Ini Meninggal Dunia Saat Goreng Donat di Dapur
• Jumlah Kasus DBD di Jateng Hingga Akhir Maret 2020, Kadinkes: Cilacap Tertinggi 216 Kasus
• Lionel Messi Hengkang ke Inter Milan, Benarkah? Ini Tanggapan Messi dan Rivaldo
• Syarat dan Prosedur Mencairkan Dana Jamsostek Bagi Korban PHK, Ini Dokumen yang Wajib Dipersiapkan
1. Polisi buru si 'pengendali perang'
Paulus Waterpauw mengatakan, polisi akan fokus mengejar tokoh yang menciptakan konflik antara KKB Papua dan aparat penegak hukum.
Paulus menyebut aksi KKB Papua tidak dilakukan secara spontan, tapi dipersiapkan sekelompok orang.
"Mereka inilah yang kita kenal sebagai wainemung, pengendali perang itu, jadi ketika ini belum tertangkap kami akan terus kejar mereka," kata Paulus di Jayapura, Kamis (9/4/2020).
2. Diawali dari upacara adat
Menurut Paulus, pergerakan KKB Papua diawali dengan upacara adat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Dalam upacara itu, para pengendali perang dan anggota KKB membuat komitmen.
"Kami akan cari aktornya karena pasti sebelum lakukan perang mereka harus kasih makan dulu, istilahnya buat adat bakar batu yang merupakan sebuah komitmen, sebuah janji dari keluarganya, saudara-saudaranya yang mau membantu," kata Paulus.
3. Apresiasi kinerja aparat