Ramadan 2020
UPDATE RAMADHAN 2020: Lebaran Bagi Perantauan hingga Tjahjo Kumolo Larang PNS Pulang Kampung
Tahun 2019 silam jumlah pemudik masuk Jateng mencapai sekitar 8,4 juta orang lengkap dengan membawa bekal hidup minimal dua pekan di pedesaan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Tahun 2019 silam jumlah pemudik masuk Jateng mencapai sekitar 8,4 juta orang lengkap dengan membawa bekal hidup minimal dua pekan di pedesaan yang tentu ada nilai plus bagi ekonomi Jawa Tengah.
Pemda dan masyarakat menyambut baik mereka dengan mempersiapkan berbagai hal termasuk akses jalan, objek wisata dan aneka even hiburan.
Saat ini kebalikannya. Jauh hari sebelum Ramadan 2020, Pemerintah sudah menganjurkan agar warganya jangan mudik karena sedang terjadi pandemi Covid-19.
Aparatur Sipil Negara atau ASN/PNS dilarang mudik dan mengambil cuti selama wabah virus corona.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 46 atau 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah dan atau Kegiatan Mudik dan atau Cuti Bagi ASN dalam Upaya Pencegahan Covid-19.
• BERITA LENGKAP: Bentrok TNI Polri di Mamberamo Raya Papua Tewaskan 3 Anggota Polisi
• Simak Prakiraan Cuaca BMKG di Purwokerto Hari Ini Senin 13 April 2020
"ASN dan keluarganya tidak diperkenankan pergi ke luar daerah selama penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19," kata MenPAN-RB Tjahjo Kumolo, Jumat akhir pekan lalu.
Tjahjo mengatakan, ASN diperbolehkan pergi apabila mengalami suasi genting. Sebelum pergi, ASN diwajibkan mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang atas delegasi dari pejabat pembina kepegawaian (PPK).
Begitu pula dengan pengajuan cuti, yang diperbolehkan hanya cuti melahirkan, cuti sakit, atau cuti karena alasan penting.
Sudah banyak imbauan baik dari pejabat pemerintah pusat maupun daerah, agar para perantau tudak mudik atau pulang ke kampung halamannya. Namun demikian, faktanya, sudah ada ratusan ribu orang yang mudik ke Jawa Tengah dengan berbagai alasan dan musabab.
Pemprov Jateng mencatat, pada 31 Maret terdapat 131.977 pemudik. Terhitung 27 Maret, jumlah pemudik mencapai 20.500 perhari dan menurun pada 28 Maret menjadi 12.717 orang.
Tanggal 29 Maret ada 18.941 pemudik masuk Jateng. Tanggal 30-31 Maret meningkat drastis yaitu ada 72.429 dan 131.977 orang pemudik.
Baru pada 1 April penurunan terjadi. Dalam satu hari itu ada sebanyak 20.005 pemudik. Makin menurun pada 2 April ada 15.919 pemudik.
Lonjakan terjadi lagi pada 3 April dengan masuknya 87.378 pemudik, pada 4 April turun jadi 26.919 dan naik lagi pada 5 April jadi 38.098 orang.
Baru pada 6 April jumlah pemudik benar-benar turun drastis dengan hanya 6.361 pemudik dan 7 April hanya 4.636 pemudik yang masuk ke provinsi ini. Secara kumulatif, sudah ada 489.700 warga Jateng yang pulang dan tiba di kampung halamannya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan pemerintah akan mencukupi kebutuhan para perantau asal Jateng yang tidak mudik, minimal kebutuhan dasar.
Pemprov Jateng telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 1,4 triliun.