Berita Banjarnegara
Kisah Gus Khayat Tenangkan Orang Gangguan Jiwa Bermodal Doa Nabi Yunus
Nama KH Khayatul Makky atau akrab disapa Gus Khayat, Pengasuh Pondok Pesantren Alif Baa Mantrianom, Bawang, Banjarnegara sudah tak asing bagi masyarak
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Nama KH Khayatul Makky atau akrab disapa Gus Khayat, Pengasuh Pondok Pesantren Alif Baa Mantrianom, Bawang, Banjarnegara sudah tak asing bagi masyarakat.
Saat ramai penolakan jenazah pasien Covid 19 di Banyumas, ia sukarela menawarkan lahannya untuk makam jenazah kasus Corona.
Kini aksi kyai itu kembali mencuri perhatian.
• Viral Insinyur Minyak Norwegia Tinggal di Hutan Bersama Suku di Indonesia, Ini yang Membuatnya Betah
• Beda Batuk Biasa dan Batuk karena Virus Corona, Kenali dengan Cara Menjawab 5 Pertanyaan Ini
• Ardi Bakrie Suami Nia Ramadhani Cemas Jika Mikhayla Dekat dengan Aburizal Bakrie: Tambah Nempel Tapi
• Pemuda Semarang Ditangkap Polisi Gegara Komentar Ujaran Kebencian di Facebook Soal Penutupan Jalan
Bukan hanya sibuk mengurus santri di pesantren, kyai yentrik itu pun kerap melakukan aksi sosial di luar.
Baru-baru ini ia menerima laporan seorang warga Kecamatan Madukara yang mengamuk karena gangguan jiwa.
Beberapa barang di rumah sampai rusak.
Keluarga pun ketakutan.
Ia pun berinisiatif menjemputnya agar mendapatkan penanganan medis.
"Yang seperti ini harus mendapat penanganan semestinya," kata Gus Khayat
Bersama seorang karyawan Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Gus Khayat berangkat dari pondoknya menuju rumah penderita gangguan jiwa di Madukara.
Khayat memacu cepat kendaraan pribadinya karena pasien butuh penanganan segera.
Ia harus menaklukkan jalan sempit menuju rumah pasien yang cukup sulit dijangkau.
Sepanjang perjalanan menuju rumah pasien, Khayat tak banyak bicara.
Hanya sesekali doa dan wirid dari bibirnya terdengar lirih.
Ia mengaku punya doa khusus untuk menenangkan penderita gangguan jiwa.
Di antara yang dia baca adalah doa ketika Nabi Yunus berada di perut ikan paus, serta ayat kursi.
"Ya doanya itu, insya Allah luluh," ujarnya
Ketika sampai di rumah penderita, Gus Khayat sejenak diam.
Ia tampak konsentrasi.
Kalimat basmalah terdengar agak keras dari mulutnya.
Benar saja, penderita yang sebelumnya mengamuk dan meracau itu mudah dievakuasi ke dalam mobil yang ia kendarai sendiri.
Ia membawanya ke Rumah Sakit Islam Banjarnegara untuk mendapat penanganan medis.
Menariknya, sepanjang perjalanan, penderita yang sebelumnya mengamuk itu justru tenang, bahkan tertidur pulas di dalam mobil yang dikendarai Gus Khayat.
"Saya punyanya doa, kalau obat kan dokter yang punya.
Jadi, saya memaksimalkan doa yang saya punya.
Selanjutnya, untuk ditangani secara medis," kata kyai yang sedang aktif menyemprot disinfektan di wilayah Banjarnegara ini.
Urusan ODGJ bagi gus Khayat sebenarnya bukan hal baru.
Khayat mengaku sudah lama melakukan aksi sosial yang berurusan dengan ODGJ.
Kepeduliannya terhadap ODGJ ternyata menurun dari orang tuanya, KH Mohammad Hasan pendiri Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin.
Menurut Khayat, KH Mohammad Hasan pernah merawat hingga ratusan ODGJ semasa hidupnya.
Bahkan, menurut dia, saking pedulinya terhadap ODGJ, pondok pesantrennya dinamakan Tanbihul Ghofiliin.
Dalam bahasa Indonesia, Tanbihul Ghofilin berarti mengingatkan yang lupa.
"Bahwa hakikatnya orang gangguan jiwa adalah orang yang sudah lupa.
Makanya perlu kita ingatkan kembali,"katanya
Khayat bersama beberapa koleganya dalam waktu dekat ini juga berencana membangun sebuah panti rehabilitasi untuk gangguan jiwa dan psikotropika di sekitar pondok pesantrennya di Mantrianom Bawang Banjarnegara.
Panti itu akan bekerjasama dengan Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Dihubungi terpisah, Direktur RS Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto mengapresiasi niat kyai itu untuk mendirikan panti rehabitasi.
Pihaknya pun berkomitmen membantu.
"Kami sudah ada poli jiwa rawat jalannya, sebentar lagi ada bangsal jiwa juga.
Nah jika ada panti rehabilitasinya di Pondok Pesantren Alif Baa, harapan kami, ini menjadi jalan menolong secara paripurna," katanya. (aqy)
• UPDATE : Suami Istri di Banjarnegara Peserta Itjima Gowa Sulsel Dinyatakan Positif Virus Corona
• Banyak Napi Asimilasi Kembali Berulah, Polresta Solo Siapkan Tim Khusus
• KNPI Kabupaten Tegal Berikan Bantuan 1.000 Face Shield ke Rumah Sakit Rujukan Pasien Virus Corona
• BREAKING NEWS : 1 Pasien Positif Virus Corona di Purbalingga Dinyatakan Sembuh