Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Pemilik Pabrik Kecap di Tegal Meninggal Setelah Positif Corona

Adapun 17 orang lain bukan warga Desa Penusupan diisolasi secara mandiri di rumah masing-masing.

Joko pun menjelaskan, pasien terkonfirmasi positif asal Kecamatan Slawi adalah seorang perempuan berusia 53 tahun.

Dia sebelumnya tercatat sebagai OTG dari kontak erat satu rumah dengan pasien positif Corona yang meninggal dunia pada 7 April lalu.

Hasil rapid test awal yang bersangkutan menunjukkan indikasi positif.

Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel swab di RSUD dr. Soeselo Slawi pada 13 April.

Pasien ini memang sebelumnya sempat dirawat beberapa hari di RSUD dr. Soeselo seusai diambil swab.

Karena kondisinya membaik, sembari menunggu hasil tes swabnya keluar, yang bersangkutan diizinkan menjalani isolasi mandirinya di rumah.

“Hari ini hasil swabnya keluar dan menunjukkan tanda positif.

Jadi malam ini juga pasien kami jemput untuk dirawat di ruang isolasi RS Harapan Sehat Slawi karena memang kondisi klinisnya baik.

Tapi sewaktu-waktu bisa kita pindahkan ke RSUD dr. Soeselo jika kondisinya menurun,” terangnya.

Adapun PDP asal Kecamatan Dukuhwaru adalah seorang laki-laki berusia 63 tahun.

Dari hasil tracking diketahui yang bersangkutan datang dari Jakarta tanggal 11 April 2020.

Dijemput keluarganya dalam kondisi sakit, langsung dibawa ke RSUD dr. Soeselo.

Kondisi awalnya saat itu batuk dan suhu tubuh 36,8 derajat Celcius.

“Pasien ini memang tidak sempat pulang ke rumah sehingga tidak kami munculkan dalam peta sebaran PDP Kabupaten Tegal.

Meski demikian, seluruh kontak eratnya tetap melakukan rapid test dan berlakukan isolasi mandiri,” tandas dia. (dta)

• Larangan Mudik Efektif Berlaku Mulai 24 April dan Penerapan Sanksi Mulai 7 Mei

• Anak Nia Ramadhani Selalu Mengadu ke Kakeknya Setiap Kena Marah, Ardi Bakrie Sebal

• Sinopsis Unstoppable Tayang di Big Movies GTV Malam Ini Jam 23.00 WIB