Virus Corona Jateng
Hendi Terapkan Skema Non-PSSB Hadapi Covid-19 di Kota Semarang
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak menjadi pilihan yang diambil Pemkot Semarang dalam mencegah penyebaran corona.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak menjadi pilihan yang diambil Pemkot Semarang dalam mencegah penyebaran corona.
Ada skema lain yakni skema non-PSBB yang akan diterapkan mulai Senin (27/4/2020) besok.
Rencana ini sudah disepakati dalam rapat yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Gedung Gradika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan, Jumat (24/4/2020).
• Bayinya Masih Pakai Pampers dan Pakaian saat Dimakamkan, La Nguna: Itu Terus Membayangi Saya
• Achmad Purnomo Mundur Bersaing dengan Gibran, Alasanya Dinilai Pengamat Terlalu Klise
• Dulu Ditertawakan, Ucapan Ashraf Sinclair soal Virus Corona Terbukti Benar, Covid-19 Bukan Lelucon
• Banting Harga, Diskon Besar-besaran Fortuner Tembus Rp 100 Juta, Innova Rp 70 Juta
Wali Kota Hendrar Prihadi mengatakan, Pemkot Semarang akan memberlakukan pembatasan wilayah non-PSBB yang nanti tertuang dalam peraturan wali kota (perwal).
Sesuai skema ini, akan ada 16 pos pantau yang tersebar di 16 kecamatan.
Sebanyak 48 tim juga disiagakan untuk melakukan pemantauan.
Sehingga setiap wilayah pos pantau akan dijaga oleh tiga tim terdiri atas TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan.
Mereka memastikan warga mengikuti protokol kesehatan sesuai standar WHO saat beraktivitas.
"Kami sudah siapkan perwal mengikuti masukan gubernur.
Hari ini sudah jadi.
Kami punya waktu Sabtu dan Minggu untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perwal tersebut sekaligus menyiapkan pos pantau," jelas Hendi, sapaannya.
Hendi mengatakan, Ganjar mengusulkan konsep Jogo Tonggo (menjaga tetangga).
Konsep itu mendorong agar masyarakat berperan aktif dalam mendukung jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi.
Kemudian ada keterlibatan ketua RW dan ketua RT dalam penanganan Covid-19.
Mengenai konsep tersebut, Hendi menilai sejalan dalam kaitan tidak memberlakukan PSBB.
Sejauh ini, Pemkot juga sudah mengaktifkan lumbung kelurahan guna mewadahi masyarakat yang mau berdonasi bagi warga yang tidak mampu di lingkup kelurahan masing-masing.
"Jogo Tonggo itu sejalan dengan yang ingin diberlakukan di Kota Semarang, yaitu pembatasan wilayah non-PSBB.
Maka ini kami siapkan menyesuaikan masukan Pak Gubernur," tutur Hendi.
Hendi menambahkan, Pemkot juga sudah membuat skema distribusi bantuan hingga Oktober nanti.
Namun, pihaknya berharap kondisi di Kota Semarang bisa kembali normal sebelum Oktober.
"Bulan Mei total ada sekitar 290.000 paket yang disiapkan.
Dari Pemkot Semarang ada 160.000 paket dan dari pusat ada 130.000 paket bantuan," tandasnya. (eyf)
• Gara-gara Wanita Ini, Mike Tyson Nyaris Hajar Michael Jordan karena Cemburu
• BREAKING NEWS: Pasien Positif Corona di Demak Bertambah 6, Total Jadi 11 Orang
• Promo Superindo Akhir Pekan 24-26 April 2020, Diskon Kurma Sayur Buah hingga Minyak, Ini Daftarnya
• Ariel Noah Potong Rambut Pakai Alat Pencukur Kumis, Hasilnya Banjir Komentar, Wajahnya Bikin Salfok