Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

2 Hari Setelah Kabur, Pasien Positif Corona Ini Meninggal, Bertemu Ratusan Orang, 1 Desa Diisolasi

2 Hari Setelah Kabur, Pasien Positif Corona Ini Meninggal, Bertemu Ratusan Orang, 1 Desa Diisolasi

Editor: muslimah
Tangkapan layar YouTube tvoneNews
Bupati Garut, Rudy Gunawan menjelaskan kronologi kebijakan mengisolasi satu kampung karena satu pasien positif Corona kabur dan meninggal 

2 Hari Setelah Kabur Pasien Positif Corona Ini Meninggal

Ia sempat Bertemu Ratusan Orang sehingga 1 Desa Diisolasi

TRIBUNJATENG.COM - Bupati Garut, H Rudi Gunawan mengungkap soal adanya pasien positif Virus Corona yang sempat keluar dari rumah sakit.

Hal itu diungkapkan Rudi Gunawan saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam tv One, Rabu (22/4/2020).

Rudi Gunawan menjelaskan bahwa pasien itu awalnya mengalami demam setelah pulang dari Bogor.

Kesaksian Pembelot Korea Utara Soal Wabah Corona di Negara Kim Joung Un, Bocorkan Korban Jiwa

Zuraida Hanum Sebut Wanita Ini Jadi Penyebab Ia Membunuh Hakim Jamaluddin Suaminya: Kau Alasannya

Promo Superindo Akhir Pekan 24-26 April 2020, Diskon Kurma Sayur Buah hingga Minyak, Ini Daftarnya

Bayinya Masih Pakai Pampers dan Pakaian saat Dimakamkan, La Nguna: Itu Terus Membayangi Saya

"Karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan, aparat desa setempat lantas membawa orang itu ke rumah sakit."

"Si pasien positif ini mulanya dari Bogor dia dalam keadaan demam, tanggal 22 Maret dia datang ke kampungnya di Cigedug," ungkap Rudi.

"Pada saat itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan sehingga atas inisiatif aparat desa dikirimlah ke Rumah Sakit Slamet," imbuhnya.

Pada saat dibawa ke rumah sakit, Rudi mengatakan si pasien tersebut berjanji mau dirawat di rumah sakit.

"Kami melakukan penanganan sangat intensif dan yang bersangkutanpun apa namanya pada saat itu berkomitmen pada saat itu untuk disembuhkan."

"Kami juga langsung melakukan swab untuk mengetahui dia positif atau tidak," cerita Rudi.

Namun setelah itu, pasien itu justru kabur dari rumah sakit dan kembali ke rumah.

Baru dua hari setelah dijemput kembali ke rumah sakit, pasien itu meninggal.

"Tiba-tiba yang bersangkutan kabur ke rumahnya dengan alasan bahwa ya dia tidak betahlah di rumah sakit."

"Ya kami bawa dia kembali ke rumah sakit, dua hari kemudian yang bersangkutan meninggal dunia," kata Rudi.

Saat meninggal, belum diketahui pasti penyebabnya karena tes swab belum keluar.

Rudi mengatakan hasil swab pasien itu baru diterimanya pada Senin (20/4/2020).

Pasien itu rupanya memang terinfeksi Virus Corona.

"Pada saat yang bersangkutan meninggal dunia, kami belum tahu positif atau tidak karena tesnnya belum keluar."

"Baru keluar tanggal 20 kemarin jadi kurang lebih sekitar 22 hari hasil swab ini kami terima, dan hasilnya adalah positif," kata dia.

Isolasi Satu Desa 

Atas insiden kaburnya korban Covid-19 yang sempat kabur tersebut, diketahui ada sebanyak 120 warga yang sempat melakukan kontak fisik dengan almarhum sebelum meninggal.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Garut langsung mengambil langkah dengan mengisolasi warga satu kampung tersebut.

Rudy mengatakan, untuk sementara 120 orang yang sempat kontak fisik dengan korban dinyatakan sebagai ODP.

Seluruh ODP tersebut juga telah melakukan tes cepat dan hasil sementara yang keluar masih dinyatakan negatif.

"Ada kurang lebih 120 yang kontak fisik dan tadi sudah kami lakukan rapid test dan hasilnya negatif," terang Rudy dikutip dari kanal tvoneNews, Kamis (23/4/2020).

Bupati menyampaikan isolasi dilakukan dengan cara preventif dan tetap memberikan jaminan kesejahteraan terhadap warga.

Total sebanyak 300 Kepala Keluarga mendapatkan bantuan pangan senilai 700 ribu per keluarga.

Untuk itu Pemkab mengimbau dan akan terus memantau masyarakat kampung Cigedug untuk tetap berada di rumah dan mengurangi interaksi antar warga. 

"Tapi meskipun demikian kami tetap melakukan langkah-langkah preventif dengan melakukan isolasi terhadap kampung itu dan kami memberikan jaminan,"

"Kami sudah men-drop kebutuhan pangan untuk satu keluarga 25 kg beras, 4 kg minyak, sarden dan lainnya seharga 700 ribu."

"Pokoknya kami dalam hal ini untuk 300 kepala keluarga di kampung itu untuk tetap tinggal di rumah dan kami lakukan pemantauan dari segi kesehatan, dan mereka juga kami minta disiplin untuk tidak melakukan interaksi yang berlebihan," tambahnya.

Menurut Rudy, isolasi dan pemberian jaminan yang dilakukan merupakan bentuk usaha pemerintah Garut mencegah penularan Covid-19 di wilayahnya.

Rencananya, isolasi terhadap kampun dan khususnya kepada ODP akan dilakukan selama dua pekan ke depan.

"Tentu ini usaha kami untuk Cigedug supaya tidak menjadi pandemi."

"Kalau memang yang bersangkutan atau ODP yang kami lakukan dengan rapid test benar-benar negatif, kita tunggu dalam 14 hari ke depan," tandas Rudy.

Pengakuan Pemuda Surabaya Kenapa Pelesetkan Lagu Aisyah Istri Rasulullah: Astaghfirullah hal adzim

Kesaksian Pembelot Korea Utara Soal Wabah Corona di Negara Kim Joung Un, Bocorkan Korban Jiwa

Kejutan di Episode Baru Tukang Ojek Pengkolan RCTI, Ada Ranty Maria, Jam Tayangnya Berubah Lho

Bayinya Masih Pakai Pampers dan Pakaian saat Dimakamkan, La Nguna: Itu Terus Membayangi Saya

Simak video selengkapnya: 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pasien Positif Corona Nekat Kabur dan Balik ke Rumah, Bupati Garut: 2 Hari Kemudian Meninggal Dunia

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved