Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Dampak Virus Corona Penjualan Pakaian di SCJ Semakin Lesu, Wira : Terparah Sejak Saya Berjualan

Memasuki bulan Ramadan dan jelang hari Raya Idul Fitri, penjualan pakaian di kawasan Shopping Centre Johar (SCJ) semakin lesu.

Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/RUTH NOVITA LUSIANI
Situasi di Shopping Centre Johar (SCJ) terlihat sepi pengunjung, Senin, (27/4/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Memasuki bulan Ramadan dan jelang hari Raya Idul Fitri, penjualan pakaian di kawasan Shopping Centre Johar (SCJ) semakin lesu.

Hal ini dipicu oleh adanya pandemi virus corona yang telah menyebabkan penjualan pakaian di SCJ menurun sejak beberapa bulan terakhir.

Wira pemilik Wira Fashion mengatakan pesimis terhadap penjualan pakaian di toko miliknya selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report

MAU KE SEMARANG BACA INI! Mulai Hari Ini Kendaraan Bukan Plat H akan Dihentikan

Diledek Sebagai Calon Pacar Ariel NOAH, Konglomerat Dita Soedarjo Sebut Tak Mungkin

Pelatih PSIS Dragan Sebut Indonesia Bisa Jadi Satu-satunya Negara yang Tak Lanjutkan Kompetisi

Pasalnya sejak pertengahan bulan Maret lalu penjualan pakaian di tokonya sudah mengalami penurunan.

“Kondisi sekarang ini menurut saya yang paling parah selama saya berjualan disini.

Sebelum adanya corona penjualan saya sebulan itu bisa mencapai Rp 150 juta.

Mulai dari bulan Februari lalu itu turun sampai sekarang,” ungkap Wira kepada Tribun Jateng, Senin, (27/4/2020).

Wira mengatakan toko miliknya yang menerima pembelian secara ecer maupun grosir, dalam bulan Februari lalu mencatatkan penjualan Rp 120 juta, sedang bulan Maret Rp 49 juta.

“Kalau untuk di bulan April hingga hari ini, toko kami baru mendapatkan sekira Rp 15 juta an, sudah anjlok penjualannya dari bulan-bulan sebelumnya,” imbuhnya.

Pria yang sudah berjualan di SCJ sejak tahun 2008 lalu ini mengatakan kini langkah yang dipilihnya agar tidak semakin merugi ialah dengan memberhentikan sementara suplai barang dagangan ditokonya.

Kini ia hanya dapat menghabiskan stok barang terlebih dahulu.

Lanjutnya, dalam bulan Ramadan tahun lalu toko miliknya bisa mendapatkan penjualan dalam sehari sekira Rp 60-100 juta.

“Kalau untuk ramadan tahun ini saya belum tau akan seperti apa, greget masyarakat untuk berbelanja sampai sekarang belum terlihat,” imbuhnya.

Mian (60) pemilik Lina Fashion di kawasan yang sama juga turut khawatir dengan situasi saat ini, mengingat hingga saat ini belum diketahui kapan kondisi akan membaik.

“Sekarang penjualannya sangat sepi, biasanya masih bulan puasa pun orang sudah banyak yang cari baju baru untuk lebaran, sekarang sepi,” ujar Mian.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved