Ramadhan 2020
Kisah WNI Berpuasa di Kazan Rusia, Waktu Puasa 17-19 Jam hingga Ibadah Shalat Subuh Pukul 2 Dinihari
Di Rusia terdapat kota namanya Kazan yaitu ibukota Republik Tatarstan, yang merupakan kota berpenduduk mayoritas muslim.
TRIBUNJATENG.COM -- Di Rusia terdapat kota namanya Kazan yaitu ibukota Republik Tatarstan, yang merupakan kota berpenduduk mayoritas muslim.
Berpuasa di kota ini bisa lebih dari 17 jam, sedangkan di Indonesia hanya berkisar 13 jam.
Sudah dua tahun Hartomy Akbar Basory (28) menetap di Kazan, Rusia. Menjalankan ibadah puasa Ramadan kedua kalinya, jauh dengan keluarga tercinta.
"Puasa di sini lebih lama dibanding di Tanah Air. Menjalankan puasa disini lamanya bisa 17 sampai 19 jam," Tomy mengawali ceritanya kepada tribun. Sebagai perbandingan puasa di Jawa Tengah sekitar 13 jam.
Bulan Ramadan kali ini yang menjadi istimewa lantaran pemerintah Rusia juga melakukan pembatasan, tidak keluar rumah untuk menekan penyebaran Covid-19.
Pusat respons krisis virus Corona Rusia mencatat kasus infeksi Corona di Rusia mencapai lebih dari 57.999 kasus.
• Cara Melindungi Amal Ibadah di Era Medsos dan Melacak Jebakan Iblis di Bulan Ramadhan
• Update Corona 27 April di Dunia: Jumlah Masih Terus Tambah, Kini Tembus 2.994.761 Kasus
• Kim Jong Un Terkini: Dari Dikabarkan Meninggal Kini Disebut Sembunyi karena Pengawal Positif Corona
• HEBOH! Bantuan Makanan Siap Santap Berlogo Kepala Anjing Bertulis Nasi Anjing #jakartatahanbanting
Tomy kemudian berujar Rusia tak jauh bedanya dengan Indonesia dari jumlah penduduk yang banyak dan sama-sama memiliki ragam budaya.
Bedanya kalau di bulan Ramadan.
"Kita subuh jam 2 pagi dan baru berbuka pada pukul jam 8 malam," kata dia. Sedangkan di Semarang adzan subuh pukul 04.23 WIB, dan adzan maghrib pukul 17.35 WIB.
Kazan adalah salah satu kota di negara Rusia yang mayoritas berpenduduknya beragama Islam.
Kazan (800 km di tenggara Moskow), ibu kota Republik Tatarstan dan salah satu kota tertua di Rusia (didirikan pada 1005).
Selama bulan puasa tempat makan di sana pun tak jauh berbeda dengan di Indonesia.
Mereka menutup jendela tempat makan dengan gorden atau kain penutup jendela.
"Seperti pujasera atau warung tetap buka tapi dikasih gorden itu tahun lalu.
Kalau untuk tahun ini mereka tetap buka tapi tidak boleh masuk ruangan," tutur Tomy.