Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Ada 1.732 Masjid dan Mushola di Sragen yang Masih Selenggarakan Salat Tarawih Berjamaah

Sebanyak 1.732 atau 60% masjid dan musholla di Kabupaten Sragen masih menyelenggarakan salat tarawih berjamaah.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Suasana rapat pembahasan komitmen tentang Social Distancing di ruang Sukowati Sragen, Selasa (28/4/2020) 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Sebanyak 1.732 atau 60% masjid dan musholla di Kabupaten Sragen masih menyelenggarakan salat tarawih berjamaah.

Hal tersebut disampaikan Kasi PD Ponpes sekaligus Ketua Tim Posko Covid-19 Kemenag Sragen, Ahmad Ulin Nur Hafsun ketika rapat pembahasan komitmen tentang Social Distancing dengan Forkopimda Sragen di ruang Sukowati Sragen, Selasa (28/4/2020).

Dari 2.776 masjid, langgar maupun mushola Kabupaten Sragen ada 1.044 atau 40% masjid yang telah mematuhi himbauan pemerintah untuk tidak menyelenggarakan salat tarawih berjamaah.

Ini Biodata Imel Putri Cahyati Mantan Istri Sirajuddin Mahmud Suami Zaskia Gotik

Inilah Daftar Penutupan Tahap III Dua Ruas Jalan di Kota Semarang, Ditutup 24 Jam Mulai Malam Ini

Bus Bertulis Intruksi Presiden Pulang Kampung Bukan Mudik Melenggang, Ini yang Terjadi di Semarang

Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report

Dari hasil koordinasi tahap pertama yang dilakukan selama empat hari (24-27/4/2020) ada beberapa kondisi atau alasan masyarakat masih menyelenggarakan salat tarawih berjamaah.

Kondisi atau alasan tersebut seperti salat tarawih berjamaah di masjid hanya diikuti oleh muadzin dan marbot masjid.

"Karena adzan tetap dikumandangkan sehingga salat tetap berlangsung dengan jumlah jamaah kurang lebih 3 orang," kata Ulin panggilan akrabnya.

Kondisi kedua ialah salat tarawih berjamaah hanya diikuti warga sekitar masjid dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan total jamaah 10 orang.

Kondisi selanjutnya ialah salat tarawih diikuti warga umum dengan protokoler kesehatan.

Menindaklanjuti hal tersebut Kemenag Sragen beserta kelompok kerja penyuluh akan memaksimalkan sosialisasi secara persuasif.

"Kami akan memaksimalkan sosialisasi secara persuasif sesuai himbauan pemerintah untuk periode kedua dan tentu harapannya semua bisa mengikuti himbauan dari pemerintah," lanjut dia.

Sosialisasi tersebut akan dilakukan di tahap dua mulai (27/4-3/5/2020).

Pihaknya akan melaporkan hasil sosialisasi selama satu pekan kedepan.

Rapat yang dipimpin Wakil Bupati Dedy Endriyatno dan jajaran Forkopimda juga dihadiri seluruh pimpinan organisasi Islam yang ada di Kabupaten Sragen, FKUB serta MUI Sragen.

Sementara itu, Wabup Dedy menyampaikan dari hasil rapat tersebut akan dibuatkan berita acara agar bisa bisa disampaikan di seluruh kecamatan bahkan desa di Kabupaten Sragen.

"Hari ini kita menyepakati salat tarawih dan jumatan diganti dengan sholat Dzuhur dilaksanakan di rumah masing-masing.

Kita akan buat berita acara dan bisa disosialisasikan,

"Semoga bisa dipahami oleh para tamir masjid di tingkat kecamatan maupun desa sehingga tidak menyelenggarakan salat berjamaah di masjid," terang Dedy.

Dengan mengundang seluruh pimpinan organisasi Islam, FKUB, Kemenag hingga MUI diharapkan masyarakat bisa memahami dan mau melaksanakan. (uti)

Mulai Besok Kegiatan Jual Beli di Pasar Bintoro Demak Mengikuti Pembatasan Pemkab, Ini Penataannya

Ganjar ke Bupati Klaten: Bu Kalau Kasih Bantuan Jangan Dilabeli, Ikhlas Lillahi Taala Saja

Bisnis Perhotelan Semakin Anjlok, PHRI Jateng Masih Berharap Keringanan Biaya Listrik

Agung Tegaskan Kades Harus Jeli dan Tepat Sasaran Salurkan BLT dari Dana Desa

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved