Berita Viral
Reaksi Najwa Shihab Dengar Pengakuan Bupati Sragen soal Karantina di Rumah Hantu
Reaksi Najwa Shihab mendengar pengakuan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tentang pemudik yang akan diisolasi di rumah berhantu.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Reaksi Najwa Shihab mendengar pengakuan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tentang pemudik yang akan diisolasi di rumah berhantu.
Hal tersebut tampak pada tayangan Mata Najwa edisi Rabu (29/4/2020), Najwa Shihab melakukan komunikasi melalui video call dengan Bupati Sragen, Kusdinar.
Najwa Shihab bertanya kepada Kusdinar soal bagaimana cara sang Bupati mencegah penyebaran virus corona.
Yuni Sukowati membeberkan tindakan yang diambil terhadap para pemudik yang masih nekat datang ke Sragen, Jawa Tengah.
Yuni Sukowati mengatakan para pemudik yang tiba di Sragen wajib melapor ke posko desa guna dilakukan cek kesehatan.
• Viral Komentar Kocak Gibran Retweet Unggahan Foto Jokowi Wisuda di UGM: Dapet Ducati
• Promo Superindo Akhir Pekan 30 April-3 Mei 2020, Diskon Produk Makanan Capai 40 Persen,Ini Daftarnya
• Beberapa Kali Tes Hasilnya Sheila Marcia Positif, Suaminya Sempat Terdiam: Serius, Yang?
• Trio Perampok Menangis Kena Hoaks Uang Rp 1 Miliar Plus Betisnya Dilubangi Polisi
Setelah itu, para pemudik diminta untuk tanda tangan komitmen untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
"Kalau ada pemudik yang datang, mereka lapor ke posko desa, kemudian kita cek kesehatannya. Setelah itu tanda tangan komitmen untuk menjalankan karantina mandiri di rumah masing-masing," ungkap Yuni.
Tak hanya itu, para pemudik tersebut akan dibekali dengan masker dan termometer.
Hal tersebut dilakukan agar para pemudik bisa melapor kepada satgas terkait suhu tubuh mereka setiap harinya.
"Saya bekali masker dan termometer, jika suatu saat suhu tubuh naik, langsung periksa," ujarnya.
Dikasih masker dan termometer supaya bisa melapor suhu tubuh setiap hari.
"Cara ini bisa berjalan," ujarnya.
Namun, masih ada pemudik yang melanggar komitmen.
"Ada beberapa pemudik yang tidak patuh terhadap komitmen yang telah dibuat. Sehingga kita harus membuat suatu hal terkait ketidakpatuhan ini," ucap Yuni.
Setelah itu, Yuninmencari cara lain agar para pemudik ini menjadi jera dan mau mengikuti peraturan soal karantina mandiri.