Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Di Tengah Pandemi, 259 Mahasiswa UNS Diwisuda secara Daring

Ada 259 mahasiswa UNS yang diwisuda tepat pada hari pendidikan nasional itu, Sabtu (2/5/2020).

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m nur huda
Zoom/Tribun Jateng/Rifqi Gozali
Tangkapan layar wisuda secara daring yang diselenggarakan oleh UNS, Sabtu (2/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Ada yang berbeda dalam wisuda kali ini di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Tak satupun mahasiswa bepakaian jubah hitam berlengan lebar terlihat di area kampus. Hal itu lantaran pihak kampus menggelar wisuda secara daring.

Ada 259 mahasiswa UNS yang diwisuda tepat pada hari pendidikan nasional itu, Sabtu (2/5/2020).

Update Corona 2 Mei di DIY, Jatim, Bali, NTT, NTB, Kalbar, Kalsel 

PSBB Jawa Barat Disetujui Kemenkes, Akan Dimulai 6 Mei 2020

Arab Saudi Longgarkan Lockdown, Jam Malam Dicabut Kecuali Mekah

Erwin Prasetya di Mata Ahmad Dhani, Paling Rajin Sholat di Antara para Personel Dewa 19

Wisuda daring ini merupakan untuk yang pertama kalinya.

Rektor UNS, Jamal Wiwoho menyampaikan wisuda periode II Tahun 2020 ini diselenggarakan berbeda dengan wisuda yang sudah digelar UNS selama ini.

"Sesuai kalender akademik UNS, sebenarnya pelaksanaan acara Wisuda Periode II dijadwalkan pada tanggal 25 April 2020.

Namun karena pertimbangan situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 maka UNS memutuskan perubahan jadwal dan tata upacara wisudanya.

Tanpa mengurangi keabsahan dan kekhidmatan wisuda, tata upacara perhelatan wisuda UNS periode ll harus dilaksanakan dengan telekonferensi atau via aplikasi Webex dengan tetap memperhatikan Protokol kesehatan," kata Jamal.

Di hadapan wisudawan secara daring, Jamal menyampaikan bahwa krisis pandemi Covid-19 nampaknya masih belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, Rektor UNS ingin mengajak wisudawan untuk segera melepas toga beserta atributnya, kemudian hadir langsung di tengah-tengah masyarakat terdampak untuk melakukan mitigasi melawan pandemi Covid-19.

"Kita tidak boleh menutup mata untuk menaruh perhatian kepada tetangga maupun lingkungan sekitar yang mengalami berbagai kesulitan di saat kondisi krisis saat ini.

Sebab, konsekuensi dari menjadi bagian masyarakat adalah bersedia untuk mengambil amanah dan tanggung jawab sosial terhadap mereka," ujar Jamal.

Jamal menambahkan akibat pandemi Covid-19 ini, setidaknya ada hikmah yang bisa dipetik.

Pertama, kesehatan dan kebersihan ternyata merupakan hal yang sangat berharga, karena bisa melindunginya dari berbagai penyakit, termasuk Covid-19.

Kedua, banyak orang semakin tekun beribadah mengingat Tuhan, intropeksi diri, istirahat cukup, memiliki waktu yang panjang berkumpul dengan keluarga, hingga bumi akhirnya punya waktu untuk istirahat dari berbagai paparan polusi udara, jalanan yang lengang, dan masih banyak lagi perubahan drastis yang terjadi di bumi ini.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved