Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadhan 2020

Jajanan Serabi Khas Pegandon Kendal, Indah dan Suami Pertahankan Rasa dari Nenek

Serabi nampaknya masih menjadi makanan khas para pencari takjil saat ramadhan.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Serabi nampaknya masih menjadi makanan khas para pencari takjil saat ramadhan.

Terbuat dari adonan tepung beras dicampur parutan kelapa dan sedikit garam ini biasanya dihidangkan dalam keadaan hangat.

Sebagai pelengkap, makanan yang satu ini biasa disantap dengan air santan maupun air gula jawa.

Sedang Makan di Tuntang, Warga Kota Semarang Tiba-tiba Jatuh dan Meninggal Dunia

Hasil Survei Terbaru UI: 92,8 Persen Masyarakat Dukung Karantina Wilayah

Paula Verhoeven Malu Kiano Diberi Baju Bekas Rafathar, Baim Wong: Kayak Gue Gak Mampu

Bayi 40 Hari Meninggal Sesak Nafas Usai Diajak Kondangan di Kudus, Ada Tamu Undangan dari Zona Merah

Serabi termasuk makanan tempo dulu berbentuk bundar pipih berbungkus daun pisang ini kerap hadir pada bulan puasa, khususnya saat menjelang waktu berbuka tiba.

Di Kabupaten Kendal, serabi sendiri sudah jarang ditemukan.

Jika ingin menyantapnya, masyarakat kerap kali mencari ke sebuah jalan di Kecamatan Pegandon.

Konon serabi terkenal di Kendal adalah serabi Pegandon, identik dengan nama tempatnya.

Tepat di jalan stasiun atau biasa dikenal sebagai Jalan Sunan Abinawa ini dapat dijumpai para penjual serabi.

Memang tak banyak, satu di antaranya pasangan suami istri, Indah Juw (46) dan Mustafid (46).

Keduanya berdagang di ujang jalan dekat palang pintu perlintasan kereta api.

Berbekal 2 tungku tradisional, dan sebuah resbang (tempat duduk lebar dari bambu), lapak milik Indah ini terlihat ramai pembelinya.

Beberapa orang menyebut kedua penjual serabi yang kini tinggal di Dusun Kersan Desa Tegorejo ini paling legenda di wilayahnya.

Kepada tribunjateng.com, Indah bercerita, sudah 30 tahunan ia bersama suami berjualan serabi.

Keotentikan rasanya pun tetap ia pertahankan meski sudah tiga turunan.

Ya, kata Indah neneknya yang konon merintis jualan serabi hingga turun kepada cucunya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved