Berita Regional
Seorang Karyawan Positif Corona, Sebuah Supermarket di Sleman Harus Ditutup
Seorang karyawan diketahui positif corona, sebuah supermarket di Mlati, Sleman, DIY, terpaksa harus ditutup.
TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Seorang karyawan diketahui positif corona, sebuah supermarket di Mlati, Sleman, DIY, terpaksa harus ditutup.
Penutupan supermarket tersebut didasarkan atas surat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, yang ditandatangani langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Keputusan tersebut diambil demi kebaikan bersama, sembari menunggu seluruh karyawan pusat perbelanjaan tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan.
• Tadi Malam Didi Kempot Masih Dengarkan Lagu Kemudian Merasa Panas, Meninggal Pagi Tadi
• Siswa di Gunungkidul Harus Naik Gunung Temulawak Agar Bisa Belajar Online
• Cerita Diciptakannya Lagu Banyu Langit, Didi Kempot Kagum dengan Wisata Nglanggeran Gunungkidul
• Jasa Tak Terlupakan Didi Kempot Oleh Ardha TATU, Kemarin Malam Sempat Tak Bisa Tidur
• Kisah Didi Kempot Dielukan di Suriname, 9 Kali Konser di Stadion hingga Dihadiri Presiden
Namun penutupan tersebut hanya bersifat sementara, sampai semua karyawan diperiksa kesehatannya.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, menjelaskan pada tanggal 2 Mei kemarin, gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Sleman sudah melakukan rapid test kepada 10 orang dari manajemen perusahaan itu.

Dari hasil rapid test yang dilakukan tersebut, ditemukan lima orang yang reaktif.
Selanjutnya pada tanggal 4 Mei, rapid test kembali dilakukan kepada 94 orang karyawan dengan hasil 22 orang di antaranya reaktif.
Sehingga, total sudah ada 27 karyawan yang dinyatakan reakfit.
Kemudian pada Selasa, 5 Mei kemarin, rapid test kembali dilakukan ke sisa karyawan yang belum menjalani tes.
Mereka yang dinyatakan reaktif, maka selanjutnya dilakukan uji swab untuk mengetahui hasil pastinya apakah positif corona atau tidak.
"Maka dari itu, untuk sementara tutup, tidak beroperasional sampai ada hasil swab dari 27 yang reaktif dan hasil rapid test hari ini (kemarin, red)," ujar Sri Purnomo, Selasa (5/5/2020) kemarin.
Selain melakukan rapid test, petugas juga melakukan disinfeksi ke seluruh bangunan tersebut, baik di dalam maupun di luar.
Dan dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha dan masyarakat untuk menerapkan program pemerintah dalam penanganan Covid-19.
"Kami mengingatkan agar program kesehatan kesehatan dari pemerintah harus dilaksanakan, agar tidak terjadi penyebaran di lingkungan kerja. Dan masyarakat untuk tidak keluar rumah, dan jika terpaksa harus keluar rumah harus mengenakan masker dan menerapkan physical distancing," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Djoko Hastaryo, mengungkapkan bahwa pada Selasa (5/5/2020) kemarin telah dilakukan rapid test kepada sisa karyawan sebanyak 190 orang dan masih menunggu hasilnya.