Wabah Virus Corona
29 Komunitas dan Instansi Non Pemerintahan Bahu Membahu Ringankan Warga Terdampak Covid-19
Sejumlah ibu rumah tangga dan beberapa relawan terlihat sibuk dengan alat masak di halaman SD 1 Muhammadiyah Lamper Kidul, Semarang Selatan.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Sejumlah ibu rumah tangga dan beberapa relawan terlihat sibuk dengan alat masak di halaman SD 1 Muhammadiyah Lamper Kidul, Semarang Selatan.
Bak dalam medan perang, panasnya api dari kompor besar tak dihiraukan mereka untuk menyiapkan mekanan berbuka bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Meski menjalankan ibadah puasa, namun tak nampak sedikitpun wajah pucat, ketika menjalankan aktivitas berat di dapur umum yang didirikan oleh sejumlah komunitas tersebut.
Ikhlas membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 seolah jadi cerminan aktivitas ibu rumah tangga dan para relawan itu.
Gerakan sedakah dapur umum untuk masyarakat terdampak Covid-19 tersebut, merupakan kegiatan yang digalang oleh 29 komunitas serta instansi non pemerintahan.
Sembari bergelut dengan panasnya api dan minyak goreng, satu di antara ibu rumah tangga berusia 59 tahun yang ada di dapur umum, mengaku, terpanggil untuk membantu masyarakat.
"Sudah empat hari saya membantu menyiapkan makanan berbuka untuk masyarakat terdampak Covid-19 di sini," kata Alviah asal Lamper Kidul itu, Kamis (7/5).
Dilanjutkan ibu rumah tangga yang sudah mempunyai dua cucu itu, kegiatan berdagang yang ia lakoni untuk sementara ditinggal untuk membantu masyarakat.
"Saya tinggal dahulu, karena melihat kondisi di tengah pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang lebih membutuhkan," jelasnya.
Sedari pagi Alviah ikut berkecimpung di dapur umum untuk menyajikan ratusan makanan, yang akan disalurkan ke rumah sakit rujukan Covid-19 dan beberapa daerah lainnya di Kota Semarang.
"Membantu masyaralat yang lebih membutuhkan wajib hukumnya, apalagi di bulan Ramadhan dan di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini," ucapnya sembari mengelap keringat yang mengucur di dahinya.
Adapun gerakan sedakah dapur umum untuk masyarakat terdampak Covid-19 tersebut sudah dilaksanakan sejak 4 Mei lalu.
Menurut Noval Darmawan, relawan dari Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) Semarang, yang ikut membantu kegiatan di dapur umum, sekitar 700 makanan disalurkan dari dapur umum setiap harinya.
"Penyalurannya untuk rumah sakit rujukan Covid-19, beberapa wilayah dan Masjid yang ada Kota Semarang," terangnya.
Noval menjelaskan, antusias masyarakat dalam gerakan sosial untuk membantu sesama terdampak Covid-19 sangat tinggi.