Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Cerita ABK Asal DIY 18 Hari Kapal Pesiar Berputar di Lautan Menunggu Izin Bersandar

Salah satu kru kapal pesiar Carnival Splendor asal Bantul, DIY, menceritakan pengalaman buruknya tersebut di tengah pandemi vrus corona.

Editor: m nur huda
Ilustrasi Kapal Pesiar / TRIBUNJOGJA/ Miftahul Huda
Anita Indriastuti seorang ABK Kapal Pesiar usai sampai di Terminal Giwangan, Jumat (8/5/2020) | 

Belum juga kapal pesiar yang ia naikki, muncul arahan kepada crew kapal untuk putar arah menuju Batam.

"Sejak 18 Maret kapal kami tidak ada kejelasan. Kami akan dicarter menggunakan apa, dengan moda transportasi pesawatkah? Atau bagaimana. Karena semula sudah mau ke Tanjung Benoa, ternyata disuruh ke Batam. Eh, gagal lagi," ungkapnya.

Anita sempat panik lantaran logistik kapal waktu itu hanya cukup untuk satu bulan lagi.

Jika April tak segera menepi, mungkin ia dengan para ABK lain harus rela kelaparan di tengah kapal pesiar mewah.

Kepanikan lain, ibu dua anak ini juga harus menahan rasa rindu bercampur was-was, apakah keluarganya di Bantul semuanya dalam kondisi selamat.

"Untungnya kami tak sampai kelaparan karena stok logistik masih mencukupi. Kami difasilitasi dan boleh menggunakan guest room jadi amanlah," terangnya.

Perempuan asal Desa Manding, Kabupaten Bantul ini pun bercerita mengenai keamanan di dalam kapal pesiar.

Menurutnya ia cukup beruntung, karena semenjak adanya Covid-19 muncul secara global, sudah dua bulan lebih kapal Carnival Splendor tak menerima tamu.

Meski tak menerima tamu, pembatasan sosial tetap dilakukan. Kebersihan kapal serta para crew kapal betul-betul diperhatikan.

"Sangat menjaga kebersihan. Semua tempat dibersihkan, kami juga berlakukan physical distancing di dalam kapal," urainya.

Saat ditanya siapa orang pertama yang ia ingat ketika di kapal pesiar, dengan mata sedikit berkaca-kaca ia menjawab suami dan anak-anaknya di rumah.

Keterbatasan akses berkomunikasi juga menyulitkannya memantau keluarga di rumah. Ia mengaku rindu dengan keluarga di rumah.

"Anak itu pasti, kedua orang tua dan suami. Saya benar-benar merindukan mereka di tengah pandemi seperti sekarang ini," ungkap Anita.

Jika sudah sampai di rumah apa yang hendak dilakukan?

Pertanyaan itu menurutnya hal yang menjengkelkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved