Berita Viral
2 Anak Semarang Main Kelahi-kelahian, Romlah Sesalkan Narasi Video di Medsos Berubah Tak Sebenarnya
Narasi video perkelahian anak di Tuntang, Kabupaten Semarang yang viral di sosial media diubah oleh oknum penggunggahnya.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -Narasi video perkelahian anak di Tuntang, Kabupaten Semarang yang viral di sosial media diubah oleh oknum penggunggahnya.
Hal tersebut disayangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Romlah.
Romlah menyayangkan oknum di sosial media yang mengubah narasi menjadi sesuatu yang tidak benar.
• Video Viral Perkelahian Anak di Semarang Diduga Direkam Orangtua
• BREAKING NEWS: Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona, Puluhan Orang Dilakukan Rapid Tes
• Ashanty Batuk dan Ngaku Sesak Nafas, Dokter Sarankan Scan Paru, Aurel Panik
• Mau Masuk Kota Semarang? Hendi: Kalau Cuma Surat Kesehatan Tidak Boleh, Harus Bawa Dokumen Ini

"Di narasi itu mengatakan yang memvideo bapaknya. Padahal tidak seperti itu," jelas dia.
Romlah menjelaskan, perekam video perkelahian tersebut bukanlah ayah seperti yang dinarasikan di sosial media.
Namun, perekam adalah sepupu dari anak-anak tersebut.
"Yang merekam teman mereka perempuan berusia 17 tahun, lalu diposting sebagai status di Whatsapp selama 10 menit, dan dihapus lagi," jelas Romlah, Rabu (13/5/2020).
Kejadian itu terjadi di Dusun Petet, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Tim DP3AKB Kabupaten Semarang menurut Romlah sudah bertemu dengan kedua anak yang berkelahi itu.
Kronologinya, lanjut Romlah, pada Selasa (12/5/2020) kemarin VT (9) si anak bercelana merah di video, dan BA (6) si anak berbaju hitam di video, sedang bermain-main bersama teman-temannya.
"VT dan BA menurut Romlah masih saudara sepupu. Lalu BA sedang di rumah VT saat kejadian itu," jelas dia.
Lalu menurut Romlah, di tengah-tengah bermain, BA mengajak VT untuk berkelahi-berkelahian.
"Namun tiba-tiba DP (17) yang merupakan kakak sepupu dari BA memvideokan perkelahian tersebut dan memostingnya sebagai status di Whatsapp," paparnya.
Status di Whatsapp itu menurut Romlah hanya bertahan selama 10 menit, dikarenakan DP kemudian langsung menghapus statusnya.
Menurut Romlah, saat tim DP3AKB Kabupaten Semarang mendatangi kedua anak tersebut dan keluarganya, dari pihak keluarga merasa tak ada yang dirugikan.