Berita Semarang
ABG Perekam Video Anak Berkelahi di Tuntang yang Jadi Viral Minta Maaf
DP (17), sang perekam video dua anak berkelahi di Tuntang Kabupaten Semarang yang kemudian viral di sosial media, meminta maaf.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - DP (17), sang perekam video dua anak berkelahi di Tuntang Kabupaten Semarang yang kemudian viral di sosial media, meminta maaf jika videonya membuat gaduh.
Ia mengaku tak melakukan hal itu secara sengaja.
"Saya tidak ada maksud untuk membuat video itu menjadi viral."
"Maka saya minta maaf yang sebesar-besarnya," jelas DP, Rabu (13/5/2020).
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Tabrak Lari Truk Vs Motor, 3 Orang Satu Keluarga Tewas
• BREAKING NEWS: Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona, Puluhan Orang Dilakukan Rapid Tes
• Kena PHK Lalu Nekat Mudik, Kakek Pembunuh Pak RT di Kebumen Ditangkap Setelah 6 Tahun Buron
• Uang Tak Cukup Bayar LC dan Karaoke Pasar Dargo, Heri Ajak Budi Membegal di Kawasan E Plaza Semarang
Menurutnya, ia tak mengunggah video dua anak berkelahi di Tuntang tersebut di sosial media manapun, kecuali sebagai status di Whatsappnya saja.
Bahkan ia mengatakan status Whatsapp terkait video itu ia hapus 10 menit setelah ia unggah.
"Video itu kejadiannya kemarin Selasa (12/5/2020), saat itu saya iseng memvideo dua saudara saya yang sedang berkelahi."
"Tapi saya tahu mereka cuma main-main, tidak benar benar berkelahi," jelasnya.
Setelah dia menghapus video tersebut dari status Whatsapp, selang beberapa waktu kemudian ia mengetahui bahwa videonya tiba-tiba ada di media sosial lain, termasuk di Facebook.
Ia juga mengaku menyayangkan adanya penambahan narasi yang tak sesuai dengan fakta sebenarnya terkait video yang disebar itu.
DP pun mengatakan hingga saat ini ia tak mengetahui siapa yang mengunggah video tersebut di media sosial lain selain sebagai status Whatsappnya.
"Entah kenapa tiba-tiba sudah ada di Facebook," ungkapnya.
Sementara Vella Widyaningtyas (28), ibu BA (6) anak berbaju hitam di video berkelahi yang viral itu mengatakan, meski memiliki hubungan saudara, keluarganya menunggu itikad baik dari keluarga VT (9) si anak bercelana merah di video untuk meminta maaf.
"Sudah dimediasi Polres Semarang."
"Tapi belum ada permintaan maaf," jelas Vella.
Meski begitu, Vella mengatakan sebisa mungkin akan menyelesaikan hal tersebut secara kekeluargaan.
"Inginnya damai."
"Sudah bertemu hanya saja belum ada kata minta maaf," ujarnya.
Perekam Bukan Orangtua
Sebelumnya diberitakan narasi video perkelahian anak di Tuntang, Kabupaten Semarang yang viral di sosial media diubah oleh oknum penggunggahnya.
Hal tersebut disayangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Romlah.
Romlah menyayangkan oknum di sosial media yang mengubah narasi menjadi sesuatu yang tidak benar.

"Di narasi itu mengatakan yang memvideo bapaknya."
"Padahal tidak seperti itu," jelas dia.
Romlah menjelaskan, perekam video perkelahian tersebut bukanlah ayah seperti yang dinarasikan di sosial media.
Namun, perekam adalah sepupu dari anak-anak tersebut.
"Yang merekam teman mereka perempuan berusia 17 tahun, lalu diposting sebagai status di Whatsapp selama 10 menit, dan dihapus lagi," jelas Romlah, Rabu (13/5/2020).
Kejadian itu terjadi di Dusun Petet, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Tim DP3AKB Kabupaten Semarang menurut Romlah sudah bertemu dengan kedua anak yang berkelahi itu.
Kronologinya, lanjut Romlah, pada Selasa (12/5/2020) kemarin VT (9) si anak bercelana merah di video, dan BA (6) si anak berbaju hitam di video, sedang bermain-main bersama teman-temannya.
"VT dan BA menurut Romlah masih saudara sepupu."
"Lalu BA sedang di rumah VT saat kejadian itu," jelas dia.
Lalu menurut Romlah, di tengah-tengah bermain, BA mengajak VT untuk berkelahi-berkelahian.
"Namun tiba-tiba DP (17) yang merupakan kakak sepupu dari BA memvideokan perkelahian tersebut dan memostingnya sebagai status di Whatsapp," paparnya.
Status di Whatsapp itu menurut Romlah hanya bertahan selama 10 menit, dikarenakan DP kemudian langsung menghapus statusnya.
Menurut Romlah, saat tim DP3AKB Kabupaten Semarang mendatangi kedua anak tersebut dan keluarganya, dari pihak keluarga merasa tak ada yang dirugikan.
Bahkan kedua anak yang di video tersebut berkelahi, saat ini sudah berteman serta bercanda satu sama lain.
"Kami melihat karena itu masih kecil dan ada potensi perundungan yang bisa terjadi."
"Namun saat tim melihat ke lapangan, dari keduanya sudah tidak ada dendam."
"Berteman lagi wong memang sifatnya kemarin hanya bermain-main," jelasnya.
Hanya saja setelah perkelahian terjadi, BA mengalami memar di belakang kepalanya dan pantat.
Serta perlu dipijit oleh keluarganya.
Romlah menambahkan, pihaknya tetap mendampingi kedua anak tersebut.
Terlebih karena keduanya masih dalam usia sekolah.
Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono, menambahkan saat ini kasus sudah ditangani Polres Semarang.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang melakukan pelaporan kepada ayah VT yang diketahui ada saat perkelahian terjadi namun tidak berusaha untuk melerai.
"Dari pihak keluarga memang merasa tak ada yang dirugikan."
"Tapi secara manusiawi, perundungan dan hal-hal seperti itu bisa menimbulkan efek untuk dicontoh orang lain karena menyebar di sosial media."
"Maka Dinsos melakukan pelaporan," jelasnya.
Disinggung terkait akun-akun media sosial yang mengubah narasi hingga viral, Kapolres mengatakan pihaknya belum akan fokus ke hal tersebut.
Saat ini baik kedua anak maupun ayah yang berada di video tersebut dilakukan pemeriksaan.
"Kami fokus apakah itu anak-anak tersebut diadu, atau seperti apa," jelasnya.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
• Aksi Terbaru Jan Ethes Cucu Jokowi Naik Sepeda London Taxi Dikenal Mahal, Segini Harganya
• BPJamsostek Purbalingga Berikan Santunan Kematian Guru, Ahli Waris: untuk Biaya Pendidikan Adiknya
• Bupati Sragen Kusdinar: Pagebluk Corona Mengajarkan Masyarakat Melestarikan Pola Hidup Bersih
• Viral Tokek Panjang 45 Cm di Magelang Dijual Seharga Rp 10 Miliar, Uang Tunai Pembelian Dipamerkan