Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

16 Peserta Pelatihan di BBPLK Semarang Diberdayakan Bikin Baju Hazmat

Saat ini para tenaga medis membutuhkan banyak alat pelindung diri (APD) untuk menangani wabah virus corona.

Editor: muh radlis
IST
Kepala BBPLK Semarang Edy Susanto meninjau pembuatan baju hazmat 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Saat ini para tenaga medis membutuhkan banyak alat pelindung diri (APD) untuk menangani wabah virus corona.

APD dibutuhkan untuk menjaga agar para tenaga medis tidak terpapar virus corona.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengatakan virus corona bisa menular ke tenaga medis melalui 3 hal yakni droplet atau cipratan, kontak langsung dengan pasien dan airbone saat tindakan yang menimbulkan aerosol, seperti pengambilan sampel laboratorium.

Saat Pulang, Bocah Penjual Gorengan yang Dibully Ciumi Adiknya: Maaf Tak Bisa Belikan Popok Lagi

Viral Foto Patung Didi Kempot Akan Dipasang di Stasiun Balapan Solo, Ini Faktanya

Viral Bocah Penjual Gorengan Dibully Beberapa Pemuda, Dipukul dan Didorong Sampai Tersungkur

Pilu, RL Bocah Penjual Gorengan Memang Sering Dibully, Padahal Ia Hanya Bantu Orangtua Cari Nafkah 

Tingginya pandemi virus corona belum dibarengi dengan ketersediaan APD yang memadai.

Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang  membuat APD Baju Hazmat yang sudah sesuai Standart Kesehatan .

Kepala BBPLK Semarang Edy Susanto, mengatakan, peserta latihan diberdayakan untuk membuat APD atau baju hazmat.

"Ada 16 peserta latihan yang membuat APD.

Hingga saat ini sudah ada 600 APD yang dibuat oleh peserta," kata Edy, kemarin.

Edy menyebut, baju hazmat tersebut didonasikan ke Pemprov Jateng.

"Diterima langsung oleh Gubernur Jateng beberapa waktu lalu," katanya.

Menurut Edy, pemberdayaan peserta latihan untuk membuat baju hazmat merupakan intruksi dari Menteri Tenaga Kerja yang memerintahkan BLP untuk ikut membantu penanganan virus corona.

Tak cuma baju hazmat, BBPLK Semarang juga membuat masker.

Total sudah 9.000 masker yang dibuat oleh peserta pelatihan yang kemudian didonasikan ke masyyarakat.

Sementara itu, Instruktur Fashion Technology Wika Watiningsih, menambahkan, peserta pelatihan yang saat ini ada di BBPLK Semarang merupakan warga yang terkena dampak virus corona.

"Ada karyawan pabrik yang diPHK atau dirumahkan," katanya. (*)

Pemkab Pati Terima Bantuan APD dari Asosiasi UPK DAPM

Oknum Pengurus PSSI & Eks Pesepakbola Produksi Sabu di Rumah Mewah di Semarang, Ditemukan 5 Kg Lebih

100 Warga Kurang Mampu di Semarang Tak Dapat Bantuan Pemerintah Diberi Sembako Oleh Koalisi LSM

Managemen ADA Swalayan Kudus Masih Temukan Penunjung yang Langgar Protokol Kesehatan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved