Berita Regional
DE Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Palu dan Golok Gara-gara Hal Sepele Tak Boleh Keluar Rumah
Peristiwa pembunuhan menggegerkan warga Jerang Hilir, Kota Cilegon, Selasa (19/5/2020) pagi.
Dalam kasus itu, seorang anak bernama Wahudin (28) tega membunuh ayahnya kandungnya, Rahadi (58) saat tertidur pulas pada Selasa (29/10/2019) siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Dalam rekonstruksi itu, Wahudin tampak mengingat betul detail setiap aksi kejamnya membacok ayahnya dengan kampak atau prengkul hingga tewas bersimbah darah.
"Usai membunuh, saya sempat mencari kain untuk menahan darah yang muncrat. Saat itu, saya bersih-bersih kamar di sekitar," ujar Wahudin saat mereka ulang adegan ke delapan (8).
Kepada Tribunjateng.com, Wahudin ternyata sempat melaksanakan salat duhur setelah membunuh ayahnya.
Dalam reka ulang, Wahudi melaksanakan salat duhur usai memasukkan jasad ayahnya ke septic tank.
"Setelah menghilangkan bekas-bekas darah, saya membungkus ayah dengan karpet.
Lalu saya ikat karpet yang membungkus ayah saya dengan tali. Kemudian, saya angkut dan masukkan ke septic tank," tutur Wahudi sembari mengingat.
Setelah membuang jasad ayahnya ke septic tank, Wahudin tak lupa menaburkan bubuk kopi untuk menghilangkan aroma darah di sekitar kamar dan ruang tamu.
"Setelah itu, baru saya ambil air wudhu dan salat duhur. Tiba-tiba, ibu saya datang ke rumah usai salat saya rampung.
Ibu menanyakan keberadaan ayah saya. Saat itu, aku mengaku bahwa ayah sedang keluar bekerja," ungkap Udin, panggilannya kepada para penyidik.
Saat itu, kata Udin, jasad ayahnya yang berada di dalam septic tank belum sempat disemen olehnya.
Udin menyemen sekeliling bagian tepi septic tank yang telah tertutup.
"Saya menyemen pinggir-pinggirnya saja. Sebab, septic tank itu sudah ada penutupnya.
Hal itu saya lakukan supaya tidak ketahuan," katanya usai melaksanakan reka ulang adegan ke-21.
Sementara, Kasatreskrim Polres Tegal AKP Gunawan Wibisono mengakui bahwa tersangka memang memiliki tingkat kesadaran dan daya ingatan yang mumpuni.