Wabah Virus Corona
Setelah Naik Motor 9 Jam demi Pulang Kampung, Tyas Sukarela Dikarantina di Hutan, Ini Ceritanya
Hutan ini menjadi penyangga air bagi waduk Sermo yang menyuplai air baku bagi masyarakat Kulon Progo
TRIBUNJATENG.COM -Tyas Muqori (19) mudik ke Clapar I, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam pengakuannya, ia terpaksa pulang karena kena PHK perusahaan sebagai dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sesampainya di Kulon Progo, Tyas langsung masuk ke sebuah bangunan besar di tengah hutan suaka margasatwa di Bibis, Hargowilis.
• 2,5 Jam Mencari Rumah Bu Imas, Anggota DPR Ini Tak Kuasa Menahan Sedih saat Sampai, Ini Janjinya
• Promo Superindo Akhir Pekan Jelang Lebaran Banyak Produk Diskon Besar-besaran, Ini Daftar Lengkapnya
• M Nuh Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp 2,550 M Tidak Ditangkap, Ternyata Bukan Pengusaha
• Tetap Memeluknya saat Meregang Nyawa, Terungkap untuk Siapa Seikat Bunga yang Dibawa Okta
Ia masuk gedung ini untuk menjalani karantina mandiri sampai dua pekan berikutnya.
“Tidak sempat pulang ke rumah. Saya sudah komunikasi (tahu) sejak di sana. Saya langsung masuk sini,” kata Tyas berbincang dari jarak jauh, Kamis (21/5/2020).
Tyas buruh perusahaan manufaktur yang memproduksi rangka motor.
Produksi perusahaan berhenti seiring tidak adanya permintaan perusahaan perakit kendaraan.
Banyak karyawan dirumahkan, banyak pula yang PHK. Tyas salah satu yang kena PHK. Sulit
bertahan lama di Cikarang di tengah pandemi yang tidak pasti kapan berakhir.
Ia memilih pulang.
“Ada 20 teman saya (sama-sama dari Kulon Progo) semuanya sama (pulang).
Sama satu sekolah dulu,” kata Tyas.
Beragam cara warga mengkarantina mereka yang mudik atau pulang kampung.
Ada yang menyediakan ruang sekolah hingga bangunan kosong untuk isolasi.
Kali ini, warga menempatkan pada sebuah wisma di tengah hutan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/wisma-sermo-di-kalurahan-hargowil.jpg)