Virus Corona Jateng
Wali Kota Hendi Lakukan Pelacakan dari Warga Positif Corona di Pasar Kobong Semarang, Ini Hasilnya
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sampai saat ini masih secara masif dan acak melakukan tes cepat (rapid test) dan swab di tempat keramaian
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sampai saat ini masih secara masif dan acak melakukan tes cepat (rapid test) dan swab di tempat keramaian untuk mengetahui warga yang terjangkit Virus Corona.
Dari hasil pemeriksaan itu, terlihat jumlah warga yang ternyata dinyatakan positif terus bertambah.
Satu di antara jumlah positif yang terbanyak yakni warga yang beraktivitas di Pasar Kobong di daerah Rejomulyo, Semarang Timur.
• Zaskia Sungkar Beberkan Fakta Kehamilannya, Istri Irwansyah Bantah Rumor yang Beredar
• Mudah-mudahan Meninggal Sama Bayinya Saat Melahirkan, Alasan Nikita Mirzani Benci Barbie Kumalasari
• [CEK FAKTA] Viral Oknum Ibu Guru di Temanggung Mesum dengan Pemulung? Ini Pernyataan Polisi
• Bicarakan Amerika Serikat di Kongres Rakyat Nasional, China Naikkan Anggaran Pertahanan
Sebelumnya, sebanyak 21 warga dinyatakan positif usai pemeriksaan pada Jumat (22/5/2020) dan kemudian pasar tersebut ditutup selama enam hari.
Dari hasil itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan bahwa pihaknya secara masif melakukan pelacakan atau tracking terhadap warga yang dinyatakan positif tersebut.
Pelacakan dilakukan ke semua tempat atau ke warga yang pernah dijumpai warga yang telah terjangkit Virus Corona.
Usai dilakukan pelacakan dari klaster pasar itu, Hendi menyebutkan bahwa jumlah positif mencapai 28 orang.
“Ada yang reaktif di Pasar Kobong.
Setelah di-swab ternyata positif, kemudian diteruskan lebih masif lagi sampai di-tracking ke keluarganya.
Terakhir menjadi sekitar 28 orang positif dimana luar Semarang ada 11 dan Kota Semarang 17 orang,” ungkap Hendi, Kamis (28/5/2020).
Ia mengatakan bahwa ada hal yang lebih ironis, yakni keluarga pedagang di Pasar Kobong juga terjangkit positif Corona bahkan hingga tetangganya.
“Yang lebih ironis ada dua keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong; ternyata istri, anak dan beberapa tetangganya positif,” ujarnya.
“Maka perlu kesadaran dari masyarakat, meskipun kita sehat namun tetap perlu memerhatikan prosedur kesehatan, kita merasa sehat tapi kasihan keluarga termasuk anaknya,” imbuh Hendi.
Orang nomor wahid di Kota Semarang tersebut mengaku belum menganalisa media penularan virus di pasar tersebut.
Namun ia meyakini bahwa aktivitas perdagangan di pasar merupakan tempat yang rawan bagi penyebaran Virus Corona.